Harga Emas Dunia Menguat Akibat Pelemahan Dollar AS dan Ketidakpastian Global
Harga emas dunia mengalami penguatan pada akhir perdagangan Jumat (18/7/2025) waktu setempat atau Sabtu (19/7/2025) pagi WIB. Penguatan ini dipicu oleh beberapa faktor utama, termasuk pelemahan mata uang dollar AS serta meningkatnya ketidakpastian di berbagai sektor geopolitik dan ekonomi global.
Dalam pasar spot, harga emas turun 0,4 persen ke level 3.351,18 dolar AS per ons. Namun, harga emas berjangka AS justru naik 0,4 persen menjadi 3.358,3 dolar AS per ons. Meskipun terjadi penurunan pada sesi sebelumnya, kenaikan yang terjadi dalam perdagangan terakhir menunjukkan adanya optimisme di kalangan pelaku pasar.
Edward Meir, seorang analis dari Marex, menyatakan bahwa kenaikan harga emas terjadi karena pelemahan dollar AS. “Di pasar logam mulia, terjadi kenaikan menyeluruh, berkat pelemahan dollar AS,” ujarnya. Indeks dollar AS (DXY) juga turun 0,3 persen pada perdagangan kemarin. Pelemahan dollar ini membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga mendorong permintaan terhadap emas.
Suki Cooper, analis logam mulia dari Standard Chartered Bank, menilai bahwa kekhawatiran terhadap kenaikan utang Amerika Serikat (AS) dan pembaruan kebijakan tarif akan terus mendukung penguatan harga emas. Ia menyebutkan bahwa saat ini, harga emas tampak memiliki batas bawah yang kuat.
Kebijakan Perdagangan dan Dampaknya pada Pasar Emas
Di sisi kebijakan perdagangan, Indonesia masih dalam proses penyusunan rincian kesepakatan dagang baru dengan Amerika Serikat. Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyampaikan kepada Perdana Menteri Jepang bahwa kesepakatan dagang yang “baik” masih mungkin tercapai. Hal ini memberikan harapan positif terhadap stabilitas pasar global.
Di sisi politik, Presiden AS Donald Trump sempat membantah kabar bahwa dirinya berencana memecat Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan tersebut dan kembali mengkritik Powell karena bank sentral AS belum juga memangkas suku bunga.
Pelaku pasar kini memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali sebelum akhir tahun, dengan total sebesar 50 basis poin. Kebijakan suku bunga The Fed memang turut mempengaruhi pergerakan harga emas.
Hubungan Antara Suku Bunga dan Harga Emas
Ketika suku bunga naik atau berada di level tinggi, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor. Berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil. Sebaliknya, ketika suku bunga menurun atau berada di level rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.
Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa harga emas sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter. Oleh karena itu, para pelaku pasar terus memantau perkembangan terkini baik di tingkat domestik maupun internasional untuk memprediksi arah pergerakan harga emas.