Ilmuwan dari China sedang berupaya untuk mengestimasi total pohon yang terdapat di negeri mereka. Dari hasil penghitungan itu, diketahui bahwa China kini menjadi tempat tinggal bagi kurang lebih 142,6 miliar pohon. Ini berarti setiap orang di sana rata-rata mendapatkan sekitar 100 pohon.
Angka itu mungkin cukup tinggi mempertimbangkan populasi padat di China. Akan tetapi, dibutuhkannya penelitian tambahan untuk mendapatkan gambaran pasti tentang total pohon di negara tersebut, karena estimasi saat ini belum bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi yang tersedia.
Estimasi jumlah pohon di China amat krusial dalam mengukur status ekosistem hutan serta seberapa banyak karbon dapat dityerap oleh pepohonan tersebut, jelas Qinghua Guo, sang peneliti utama dan juga dosen dari Institute of Remote Sensing and Geographic Information System di Peking University.
Dia dan kawan-kawannya juga menggambar peta rincian yang memperlihatkan penyebaran pepohonan di China, yang menurut mereka dapat mendukung negeri tersebut dalam meraih sasaran lingkungan hidup serta iklimnya.
“Penelitian ini adalah peta kerapatan pohon dengan resolusi tinggi yang pertama kali mencakup seluruh China,” ujar Guo, menambahkan demikian.
Live Science
Pada kesimpulannya, studi ini mendukung strategi Cina dalam mengatur dan memulihkan ekosistem yang berkelanjutan di tingkat dunia.
Agar dapat memperkirakan jumlah pohon di China, para peneliti merujuk pada metode pemetaan dengan menggunakan laser bernama LiDAR (detection and ranging optisal), yakni suatu cara untuk mendeteksi keberadaan objek melalui pantulan gelombang radio. Sejak tahun 2015, tim tersebut sudah menganugerahi diri mereka sendiri dengan informasi LiDAR yang diperoleh dari drone terbang tanpa awak, mencakup wilayah seluas 1.400 kilometer persegi.
Para ilmuwan menentukan total pohon dalam zona itu melalui aplikasi yang disebut Lidar360 berbekal teknologi kecerdasan buatan.
artificial intelligence
/Mereka). Setelah itu, mereka mengestimasi densitas pohon dari hasil tersebut untuk mendapatkan jumlah keseluruhan. Temuan ini pun dicetak dalam jurnal.
Science Bulletin
pada 6 Februari 2025.
Walaupun sudah memakai teknologi maju untuk menaksir jumlah pohon di China, masih terdapat sejumlah aspek yang harus diperbaiki. Sebagai contoh, Lidar360 gagal dalam mendeteksi pohon-pohon kecil yang berada di bawah kanopi tebal dari pohon besar lainnya.
“Di kawasan hutan tebal tersebut, dedaunan yang saling bertumpu mencegah deteksi tepat terhadap pohon-pohon di atas dan di bawah kanopi, sehingga membuat perkiraan jumlah pohon menjadi kurang dari realitanya,” jelas Guo.
Menyatukan informasi dari sensor lidar darat serta memperbaiki fungsi software bisa menciptakan perkiraan jumlah seluruh pepohonan yang semakin tepat. Tom Crowther, dosen senior bidang sains ekosistem global di Swiss Federal Institute of Technology Zurich, menyebutkan bahwa walaupun masih memiliki batasannya sendiri, temuan dalam riset ini sesuai dengan estimasi para ahli sebelumnya mengenai kepadatan pohon-pohon di Cina.
“Secara keseluruhan, diperkirakan ada sekitar 400 pohon untuk setiap individu manusia, namun di daerah berpenduduk padat, wajar bila angka tersebut lebih sedikit,” jelas Crowther yang tidak terlibat dalam studi ini.
Populasi pepohonan di China diperkirakan bakal bertambah sebab negeri itu sudah menanam bibit pohon dengan laju yang sangat cepat. Banyaknya jumlah pohon bisa melonjak pada musim semi karena China telah menggunakan drone untuk proses penyebaran benih. Program besar ini dinamai “Great Green Wall”.
Proyek Great Green Wall telah diluncurkan tahun 1978 dan direncanakan rampung pada 2050 dengan target menanami 100 miliar pohon. Teknologi yang diterapkan dalam riset terkini bukan saja mendukung penghitungan dan pemetaan pepohonan di China, tetapi juga bisa meningkatkan keputusan tentang area mana yang harus difokuskan untuk aktivitas penanaman pohon tersebut.