MADIUN, Bangjo.co.id Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Wali Kota Madiun, Maidi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Besar Madiun pada Sabtu, 29 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.
Dalam sidaknya, Gubernur Khofifah berdialog langsung dengan para pedagang serta memantau harga sejumlah komoditas utama. Ia menyebutkan bahwa meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa barang, secara umum harga sembako di Madiun masih relatif stabil dan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kami ingin memastikan bahwa harga dan pasokan bahan pokok di Pasar Besar Madiun tetap terkendali. Beberapa komoditas mengalami kenaikan, namun tidak signifikan dan masih dalam batas wajar,” ujar Khofifah kepada awak media.
Selain melakukan pemantauan harga, Gubernur Khofifah juga membeli sejumlah produk dari pedagang sebagai bentuk dukungan terhadap usaha mikro. Barang-barang yang dibelinya kemudian dibagikan kepada pengunjung pasar, serta bantuan sembako diserahkan kepada para tukang becak dan santunan diberikan kepada anak-anak dhuafa.
Wali Kota Madiun, Maidi, turut mendampingi dalam kunjungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa kondisi pasar saat ini cukup baik dengan harga-harga yang masih terkendali. Pemkot Madiun juga telah menjalankan program Warung Tekan Inflasi, yang menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah untuk membantu menjaga daya beli masyarakat.
“Kami terus berupaya mengendalikan inflasi dan memastikan masyarakat tetap bisa memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Lebaran,” ungkap Maidi.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Madiun dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap berbelanja dengan bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan agar stok barang tetap mencukupi untuk semua orang.
(Ad1-bangjo)