6 Alasan Mengapa Orang Menolak Bantuan: Bukan karena Kekuatan, tapi Ketakutan akan Luka

Scroll Untuk Lanjut Membaca


Bangjo.co.id–

Tidak setiap individu dapat dengan sukarela menerima pertolongan. Beberapa di antaranya merasa amat sulit ketika harus mempersilakan orang lain untuk menawarkan bantuan mereka.

Sebenarnya, berbakti dan membantu satu sama lain merupakan suatu perilaku yang tinggi nilai nya dalam kehidupan manusia. Mengambil bantuan dari lingkungan terdekat juga tidak serta merta membuat seseorang dianggap lemah.

Namun mengapa terdapat orang yang tetap menolak bantuan bahkan ketika mereka tengah berada dalam situasi paling sulit? Menurut laman Hack Spirit, ada beberapa alasannya.


  1. Overthinking Dalam Situasi Sosial

Alasannya yang pertama ialah orang itu terlalu banyak berpikir tentang masalah-masalah sosial. Mereka khawatir dengan adanya penilaian, membayangkan skenario negatif, merasa gugup dan percaya bahwa mereka bukanlah tipe orang yang pantas untuk meminta dukungan atau bantuan kepada orang lain.

Dengan berbagai pemikiran yang bergulir dalam benaknya, orang tersebut akhirnya memilih untuk tetap sunyi dan menyimpan sendiri semua perasaan itu. Ia ragu-ragu untuk mengajukan permohonan atau bahkan menerima dukungan apa pun dari pihak lain.


  1. Terlalu Mandiri

Seseorang yang sangat otonom mungkin melihat dukungan sebagai bentuk ‘kekurangan’. Sebenarnya, tidak masalah untuk mengizinkan diri sendiri diberi bantuan oleh orang lain.

Justru saat seseorang selalu memikul beban sendirian tanpa henti, hal tersebut dapat menyebabkan keletihan yang luar biasa.


  1. Ingin Menghindari Keintiman Emosional

Orang yang biasanya mengelakkan kedekatan emosi umumnya khawatir akan dievaluasi secara negatif atau ditolak. Mereka berpikir diri mereka lebih terlindungi dengan tetap jauh dari orang lain, walaupun hal ini pada gilirannya membuat perasaan sepi.


  1. Pesimis

Seseorang dengan sifat pesimistis mencurigai segala sesuatu, bahkan hingga ajakan untuk membantu dari pihak lain. Bagi mereka, mengajukan permohonan bantuan tak bakal berdampak pada situasi saat ini.

Kecemasan negatif semacam itu hanya akan mengarahkan mereka ke masalah yang bertambah parah jika ternyata mereka tidak dapat memperbaikinya dengan mandiri.


  1. Terlalu Mengontrol Hidup

Untuk seseorang yang suka menyusun dan mengendalikan semua aspek, ia berkeinginan untuk menjamin bahwa tiap rancangan terlaksana secara mulus tanpa cacat. Ia merasa bahwasanya tidak selalu orang lain akan melakukan pekerjaan sebagaimana harapan-harapannya.

Iya, dia kurang percaya dengan keahlian orang lain. Lebih baik mengerjakan segalanya sendirian daripada minta bantuan.


  1. Takut Berutang Secara Emosional

Terdapat jenis individu yang melihat hubungan perlu bersamaan dan adil. Apabila satu pihak membantu, nanti suatu saat lainnya juga harus mengembalikan kebaikan tersebut.

Beberapa individu mungkin mengabaikan aspek saling membantu ini, tetapi ada pula yang khawatir tentang utang emosi setelah menerima pertolongan. Jika mindset semacam itu diteruskan, maka pembentukan ikatan sejati dalam interaksi sosial menjadi amat susah untuk berkembang.

***