Bangjo.co.id
,
Jakarta
–
Usai libur panjang seperti
libur Lebaran
Banyak orang kembali ke pola hidup sehari-hari mereka dengan sebuah keprihatinan konvensional: penambahan angka pada timbangan. Momen libur kerap menjadi kesempatan untuk menikmati makan tanpa henti, di mana sajian-sajian tinggi kalori seperti lemak, gula, dan natrium bermunculan secara tak terbatas. Gabungan tersebut dapat mengakibatkan badan menyimpan cairan ekstra sehingga terasa lebih gemuk saat dites menggunakan timbang.
Wajar saja bila program penurunan berat badan cepat menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin mencapai bobot ideal mereka lagi.
Walaupun cepat, diet singkat tidak perlu ekstrim.
Pengurangan bobot dapat dilakukan melalui cara yang masih sehat dan terkendali. Sebaiknya jangan membiasakan diet ketat, namun cukup aturlah pola makannya, tambahkan konsumsi serat, kurangi makanan olahan, serta rajinlah berolahraga. Manfaatnya tak cuma dirasakan dari peningkatan angka pada timbang, tetapi juga dalam hal tingkat energi dan suasana hati setiap hari.
Berdasarkan informasi dari sejumlah referensi seperti
Norditrack
dan
Muscleblaze
Berikut adalah sejumlah saran yang dapat diujicobakan:
1. Hindari Diet Ekstrem
Banyak orang tergiur untuk mencoba diet cepat atau suplemen pelangsing saat merasa tubuh menjadi “penuh”. Sebenarnya, metode yang paling efisien adalah kembali kepada gaya hidup sehat dengan menekankan pada pola makan berkelanjutan daripada hanya menjalani diet singkat. Penting juga untuk memastikan bahwa asupan masih melibatkan karbohidrat, protein, serta lemak baik dalam menu harian Anda.
Di samping itu, lanjutkan lagi dengan rutinitas olahraga yang sempat terhenti saat cuti. Gabungan antara senaman aerobik dan pembinaan massa otot mampu mendukung proses penghilangan lemak serta penguatan jaringan ikat tubuh. Pastikan untuk mengejar waktu istirahat cukup yaitu 7-9 jam setiap malam karena kurangnya tidur berpotensi mengaktifkan rasa lapar buatan dan melambatkan laju metabolisme Anda.
2. Perbaiki Pola Makan
Tak harus dengan diet ekstrem untuk mendapatkan bobot ideal, yang perlu adalah disiplin dalam merombak kebiasaan makan. Banyak dari kita setelah musim libur cenderung memiliki gaya makannya lebih besar serta frekuensi ngemil yang meningkat.
Dimulai dengan merencanakan ulang porsi serta waktu makan Anda. Berkurangilah konsumsi karbohidrat proses dan alihkan ke jenis-jenis yang memiliki kadar serat lebih tinggi. Kendalikanlah pengambilan makanan hasil olahan serta rendahkan jumlah gula, lalu substitusi tersebut semua dengan buah-buahan segar, sayuran, dan daging tanpa lemak. Buatkalah rutinitas dalam menjaga pola makannya, kurangi camilan secara berlebihan, dan pastikan untuk selalu menikmati hidangan pokoknya dengan nutrisi seimbang. Selain itu bisa juga memilih masakan sendiri di rumah demi mengendalikan racikan rempah-rempah, takaran penyedap, serta komposisi zat-zat gizinya.
3. Detoks Ringan
Apabila Anda ingin membersihkan tubuh pasca mengonsumsi hidangan “lebih” saat liburan, melakukan prosedur detoks dapat menjadi alternatif. Namun demikian, penting mempertimbangkan kondisi fisik individu serta menyadari bahwa metode ini tak boleh dianggap sebagai substitusi dari pola makannya. Harus dipahami bahwa tujuan pokok dari detoksifikasi bukan semata-mata untuk merosotkan bobot seketika, akan tetapi lebih kepada mendukung organ dalam kerjanya agar optimal lagi.
Detoks yang lembut dapat dijalankan mulai dari hari pertama Anda kembali beraktivitas. Minum teh hijau tanpa gula pada waktu sarapan, dilengkapi dengan roti gandum dan jus buah segar, sudah cukup untuk menyegarkan tubuh serta melepaskan sistem pencernaan. Untuk makan siang, lebih baik memilih menu yang enteng dan bersih, contohnya ikan kukus, sayuran, dan nasi merah. Makan malam bisa disesuaikan dengan secangkir sop atau irisan buah saja. Selanjutnya, batasi konsumsi minuman manis dan alkohol; tambahkan asupan air mineral atau teh herbal tidak bertambah gula.
4. Olahraga Rutin
Banyak orang percaya bahwa untuk menurunkan berat badan diperlukan latihan fisik yang keras dan ekstrem. Namun sebenarnya, kesinambungan dalam melakukan aktivitas tersebut jauh lebih penting dibandingkan dengan lamanya waktu atau tingkat kekuatan dari sesi olahraga itu sendiri.
Berjalan kaki selama setengah jam setiap hari sudah cukup untuk mengaktifkan metabolisme yang mungkin telah melambat. Untuk mereka yang memiliki jeda waktu ekstra, bisa mencoba senam aerobik atau HIIT (
High Intensity Interval Training
Pilihan tersebut dapat menjadi solusi. Yang penting adalah menjamin agar tubuh tetap aktif sepanjang hari. Di samping membantu mengonsumsi kalori, melakukan olahraga juga meningkatkan suasana hati dan kualitas istirahat yang biasanya kurang teratur saat liburan. Gerakan fisik pun dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, misalnya latihan ringan di dalam rumah, berjalan-jalan naik turun anak tangga, ataupun bersepeda pada akhir minggu.
5. Tidur yang Cukup
Salah satu hal yang sering kali terlewatkan adalah pentingnya istirahat. Pola tidur yang tak teratur dapat menyulitkan proses penurunan berat badan pada tubuh. Tidur kurang akan merangsang pelepasan hormon rasa lapar, sehingga meningkatkan kecenderungan konsumsi makanan dengan kalori tinggi. Agar seimbang, tubuh memerlukan waktu tidur sembilan puluh sampai empat belas jam setiap malam dalam kondisi ruangan yang sunyi dan redup cahaya. Jauhi alat elektronik saat hendak tidur serta buatlah kamarmu menjadi tempat yang nyaman. Melalui tidur yang mencukupi, tubuh memiliki kesempatan untuk melakukan regenerasi dan mendapatkan stabilitas metabolisme kembali.
Berat badan naik setelah
libur lebaran
Bukan berarti sudah mencapai penghujung hidup. Sebaiknya hindari rasa cemas atau merendah diri; gunakan saat ini sebagai peluang untuk memulihkan pola makan yang baik. Tidak perlu melakukan hal-hal drastis, cukup ikuti aturan sederhana tentang keseimbangan. Seperti ketika Anda sedang cuti, proses pulih menjadi bentuk badan ideal pun dapat dijalani dengan tenang serta tekun.