Bangjo.co.id
,
Jakarta
–
Teh
Menjadi salah satu minuman favorit bagi penduduk Indonesia, terdapat berbagai macam jenis teh yang populer. Menurut Chagee Senior Tea Researcher Ryan David, meskipun ada banyak variasi teh ini, semuanya aslinya berasal dari spesies tanaman tunggal. Dia menjelaskan bahwa tanaman tersebut adalah Camellia Sinensis saat menghadiri acara pemutaran media eksklusif bersama Chagee di PIK Avenue pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025. Lebih lanjut, ia menyatakan perbedaan antar ragam jenis teh tidak ditentukan oleh jenis tanamannya tetapi lebih kepada prosedur penanganan daun pasca pemanenan.
Ryan David mengatakan tumbuhan kamelia adalah tanaman hijau dengan terdapat bunga putih kecil di sekitar daun dan dibiarkan tumbuh liar untuk menjadi pohon yang dapat tumbuh hingga 20 meter. Dalam penjelasan Ryan, teh memiliki dua jenis daun teh, yaitu daun kecil dan daun besar. “Jenis teh dengan daun kecil biasanya akan menjadi green tea, sedangkan jenis teh dengan daun besar akan menjadi black tea,” kata Ryan David.
Gerai pertama Chageedi di Indonesia resmi beroperasi pada tanggal 9 Maret 2025/AL ANSHARI
Teh mempunyai berbagai kegunaan di luar sebagai minuman. Teh yang diperoleh dari tanaman teh adalah salah satu minuman favorit dan juga produk bernilai tinggi dalam aktivitas jual-beli global. Karena mengandung kadar lemak yang cukup, biji pohon teh bisa menjadi sumber primer untuk produksi minyak konsumen serta dipergunakan pada bidang industri. Sejumlah jenis tanaman teh telah dimanfaatkan untuk keperluan perawatan kesehatan sedangkan sisanya umumnya dinikmati karena penampilannya yang estetis sebagai tumbuhan hias.
Ada Berapa Jenis Teh?
Teh diklasifikasi menjadi 6 kategori dan hal tersebut bergantung pada tingkat oksidasinya. Keenamnya adalah Green Tea, White Tea, Yellow Tea, Oolong Tea, Black Tea dan Dark Tea. Kebanyakan teh yang disediakan di Chagee adalah Green Tea, Oolong Tea dan Black Tea. Kenali 6 jenis teah yang ada menurut Ryan David.
1.
Green Tea
Menurut laman resmi PTPN12, Green Tea atau teh hijau diproses tanpa melalui proses fermentasi dengan cara menginaktifkan enzim folase yang ada pada pucuk daun teh segar setelah proses pemanenan dengan cara pemanasan saat baru dipetik. Pemanasan biasanya dilakukan dengan cara udara kering (disangrai atau dioven) dan pemanasan menggunakan uap panas. “Green tea sendiri bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak dan pembakaran lemak,” katka Ryan David.
2.
White Tea
Masih menurut laman resmi PTPN12, teh putih adalah salah satu jenis teh premium di Indonesia. Jenis teh ini tidak mengalami proses fermentasi sama sekali, yang mana setelah proses pemanenan langsung dilakukan pemanasan sesegera mungkin melalui metode penguapan atau oleh udara. Nama teh ini dipetik dari kuncup-kuncup daun muda yang masih ditutupi oleh rambut-rambut putih halus. Daun teh jenis ini memiliki kandungan senyawa antioksidan katekin yang lebih tinggi dibanding jenis teh lainnya karena proses pengolahannnya yang singkat sehingga khasiat dari teh putih juga lebih baik dibanding jenis teh lainnya.
Daun teh putih memiliki warna cokelat muda hingga keputihan dengan aroma khas teh, dan saat dicuci infusnya memberikan rasa dan bau yang lembut sambil menampilkan campuran transparansi agak keruh. Menurut Ryan David, “Teh ini membantu merawat kulit dan mengurangi indikasi penuaan.”
3. Yellow Tea
Yellow Tea atau dikenal dengan nama hwangcha, sangat istimewa karena mengalami proses pengeringan yang lebih lambat. Dimana daun teh diungkep sehingga warna daun menguning. Yellow Tea atau hwangcha merupakan salah satu jenis teh yang mengalami proses oksidasi rendah sehingga menghasilkan warna kuning apabila diseduh. Yellow tea berguna untuk mendapatkan dukungan antioksidan tanpa adanya peradangan pada lambung.
4. Oolong Tea
Proses pembuatan
teh oolong
Dikelompokkan sebagai semi-fermentasi karena mengalami tahap fermentasi namun diakhiri cepat lewat pendinginan usai proses gulung daun. Oolong tea juga memakai variasi tanaman teh berbeda daripada jenis teh umum lainnya yakni spesies Camellia sinensis varietas Sinensis yang menawarkan cita rasa dan wangi lebih halus. Teh asli China ini mungkin belum sepopular beberapa jenis teh populer lainnya dikarenakan produksinya yang terbatas di Indonesia.
Daun teh oolong pada umumnya berwarna hitam dengan bentuk bulat menggumpal serta memiliki rasa dan aroma lebih ringan dibanding teh hitam tetapi lebih pekat daripada teh hijau, dengan rasa dan aroma yang khas dan ringan teh oolong. “Oolong dapat mengatur berat badan dan gula darah,” kata Ryan David.
5. Black Tea.
Teh hitam atau black tea merupakan varian teh yang paling umum ditemukan. Di Indonesia, teh hitam menjadi jenis teh dengan produksi dan volume ekspor tertinggi; sebenarnya negara ini menempati peringkat kelima sebagai eksportir teh hitam terbesar di dunia.
Teh hitam diolah melalui proses fermentasi enzimatis yang mana tidak menggunakan mikroba dalam proses fermentasinya. Fermentasi yang terjadi menggunakan enzim fenolase yang telah terkandung dalam teh dan mengoksidasi katekin menjadi senyawa antioksidan teaflavin dan tearubigin.
Proses fermentasi dalam pembuatan teh hitam dikelompokkan sebagai fermentasi lengkap berkat durasinya yang lebih panjang serta tingkat kekomplekannya dibanding dengan jenis-jenis teh lainnya. Tahap awal dari proses ini melibatkan penyimpanan daun teh selama 14 sampai 24 jam di suhu kamar sebelum melakukan penggulingan dan pemutaran guna mengeluarkan enzim alami daun tersebut.
Teh hitam yang terbentuk umumnya memiliki daun berwarna gelap dengan aroma khas teh yang intens, serta setelah dicelupkan akan menghasilkan warna merah sampai merah kecoklatan dengan cita rasa yang condong pada sifat asam atau pahit dengan karakteristik aroma unik dari teh itu sendiri.
6. Dark Tea.
Teh gelap berbeda dari teh hitam karena melalui proses fermentasi. Proses fermentasi oleh mikroorganisme alami tersebut memperkaya rasanya serta komponen-komponennya yang memiliki efek biologis. Teh hitam yang populer antara lain adalah Pu-erh dan Fu Brick Tea. Pu-erh bisa disimpan hingga beberapa dekade, sehingga semakin menjadi-jadi rasanya seiring bertambahnya usia. Contoh lain yaitu Fu Brick Tea, yang melewati tahapan fermentasi ganda spesial dan dikenali dengan keberadaan ‘bunga emas’, jenis jamur baik yang menambah nilai rasa maupun manfaat kesehatannya. Seperti dijelaskan Ryan David bahwa hal itu membantu dalam pengurangan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.