JAKARTA, Bangjo.co.id
– Volvo Car Indonesia baru-baru ini memperkenalkan versi terbaru dari model XC90 yang merupakan varian PHEV dan masuk dalam segmen SUV.
Mobil ini dibanderol dengan harga Rp 2,75 miliar.
Jika dibandingkan dengan merk asal Tiongkok, harga tersebut dianggap cukup tinggi.
Misalnya saja, Jaecoo J7, sebuah SUV asal Tiongkok yang dilengkapi dengan teknologi sejenis, ditawarkan dengan harga kisaran Rp 500 jutaan.
Menghadapi kompetisi tersebut, Koji Horii selaku Chief Strategy Officer Volvo Car Indonesia menganggap bahwa peningkatan jumlah kendaraan listrik yang dipasok oleh pembuat mobil dapat memberikan lebih banyak opsi untuk konsumen di Indonesia.
Selain itu, variasi harga yang ditawarkan oleh para produsen mobil menjadi salah satu faktor penentu dalam membeli kendaraan.
” Ini merupakan sesuatu yang positif karena memberikan banyak opsi bagi konsumen. Beberapa orang mungkin tengah berada pada tahap tertentu dalam kehidupannya dan harus lebih mengutamakan pengelolaan anggaran (seperti ketika ingin membeli mobil),” jelas Koji saat bertemu dengan media di Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).
Meskipun ada persaingan antar produsen mobil listrik, menurut Koji, keberadaan merek-merek baru yang memperkenalkan varian elektrik dapat mendorong percepatan pembangunan infrastrukturnya di Indonesia.
“Semakin banyak jenis kendaraan listrik yang tersedia, semakin cepat pula pembangunan infrastruktur berjalan. Setelah itu, publik akan beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan untuk mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, menurut pendapatku ini adalah sesuatu yang positif,” ungkap Koji.
Berikut adalah informasinya, sekarang Volvo Car Indonesia sedang fokus pada varian kendaraan listrik dalam kategori premium.
Beberapa model telah dirilis, termasuk seri EX40, EX30, dan EC40 yang fokus pada pasar kendaraan listrik murni (BEV), sementara itu XC60 dan XC90 hadir untuk memenuhi permintaan kendaraan hybrid plug-in (PHEV).
