Bangjo.co.id
– Pelayanan haji di Indonesia terus meningkat agar bisa memberikan kenyamanan penuh kepada para jemaah. Salah satu langkah inovatif yang telah direimplementasikan pada tahun ini adalah sistem fast track. Melalui metode tersebut, jemaah dapat menyelesaikan prosedur imigrasi milik Arab Saudi secara langsung dari Indonesia sebelum mereka melakukan perjalanan menuju Tanah Suci.
Pada tahun ini, fasilitas cepat (fast track) akan dilaksanakan di tiga bandara keberangkatan utama yaitu Bandara Soekarno-Hatta yang terletak di Tangerang, Bandara Adi Suwermarto di kota Solo, serta Bandara Juanda di Sidoarjo. Dengan adopsi sistem tersebut, para jemaah tak perlu mengantri untuk proses imigrasi saat mereka sampai di Arab Saudi.
“Proses fast track adalah cara pengelolaan imigrasinya Arab Saudi yang diterapkan di Indonesia. Sehingga ketika para jamaah sampai di sana, mereka hanya perlu mengambil bagasi kemudian langsung menuju bus,” terang Muhammad Zain, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, pada acara Bimtek PPIH 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu malam (16/4).
Implementasi dari sistem fast track ini membolehkan semua tahap pengecekan imigrasi, termasuk pengamatan paspor, data biometrik, serta cap visa, diselesaikan sejak saat berangkat.
Jadi, ketika tiba di Jeddah atau Madinah, para jemaah langsung dialihkan ke bis tanpa harus mengantre kembali di meja imigrasi bandara Arab Saudi.
Zain mengatakan bahwa perwakilan dari Pemerintah Arab Saudi direncanakan akan hadir pada hari Kamis (17/4) guna memeriksa kesiapan sistim fast track di ketiga lokasi keberangkatan tersebut.
Ini bertujuan untuk menjamin bahwa pelayanan telah siap digunakan mulai dari keberangkatan rombongan pertama pada tanggal 2 Mei 2025.
Fast track sangat menguntungkan, terlebih untuk jemaah lanjang usia dan risti yang menginginkan kepraktisan serta kenyamanan.
Sistem ini sudah diujicobakan dalam skala terbatas selama musim haji tahun-tahun sebelumnya, dan saat ini rentangnya diperbesar karena dianggap sangat efisien untuk mengakselerasi proses keberangkatan.
Zain mengatakan bahwa Kemenag sudah mempersiapkan semua fasilitas penunjang, tenaga kerja, serta area verifikasi di tiga bandaranya itu. Koordinasi antar instansi juga berlangsung secara berkala dengan pihak otoritas haji Arab Saudi menggunakan sistem e-Hajj.
Melalui inovasi jalur cepat ini, pemerintah menginginkan penyelenggaraan haji pada tahun 2025 dapat terlaksana dengan lebih mulus, tertib, dan sesuai kebutuhan umat. Para jamaah diminta untuk tetap menaati setiap langkah yang telah disepakati serta merawat kesehatan tubuh dan pikiran mereka supaya mampu melaksanakan rukun Islam tersebut dengan sungguh-sungguh.