Bangjo.co.id
– Dalam musim haji tahun 2025, sekitar 221.000 jemaah dari Indonesia akan diberangkatkan melalui delapan perusahaan pilihan yang bertugas menyediakan dan menanganinya selama berada di Arab Saudi, terutama pada periode penting di Armuzna (tempat Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Dari jumlah keseluruhan itu, 203.320 orang berada dalam kelompok haji reguler, sementara 17.680 lainnya termasuk dalam golongan haji khusus. Para calon haji akan diberikan fasilitas penginapan, sarana transportasi, penyediaan makanan, serta bantuan mobilitas mereka saat sedang di Tanah Suci dengan mengacu pada sistem yang ditetapkan oleh setiap badan pemberangkat haji terkait.
Delapan syarikah tersebut adalah:
- Al Bait Guests – 35.977 jemaah
- Rakeen Mashariq – 35.090 jemaah
- Sana Mashariq – 32.570 jamaah
- Rehlat dan Manafea – 34.802 jemaah
- Al Rifadah – 20.317 jamaah
- Rawaf Mina – 17.636 jemaah
- MCDC – 15.645 jemaah
- Rifad – 11.283 jemaah
Berikut penjelasannya, syarikah merupakan partner kerja pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang mempunyai tanggung jawab dalam menyediakan fasilitas haji. Ini mencakup area Armuzna dan beroperasi mulai saat kedatangan tamu haji sampai mereka kembali pulang.
Direktur Layanan Haji Luar Negara dari Kementerian Agama, Muchlis Muhammad Hanafi, menyebutkan bahwa tantangan terbesar selama masa sibuk haji ada di bidang transportasi, terutama dalam hal mobilitas jemaah di Mekkah.
“Kunci kesuksesan Armuzna ada pada pergerakan, pada transportasi. PPIH diharap memahami betul alur pergerakan,” ujar Muchlis.
Ia menjelaskan bahwa pada 2024 lalu, layanan transportasi dipegang oleh satu perusahaan terpusat. Namun pada 2025, skemanya berubah: delapan syarikah akan menangani masing-masing zona, sehingga perlu koordinasi yang sangat kuat agar pergerakan jemaah tetap tertib dan teratur.
Transportasi jemaah sendiri dibagi dalam tiga area besar, yaitu Transportasi antar kota, bus salawat 24 jam, dan transportasi Masyair (Armuzna).
Koordinasi lintas syarikah inilah yang akan menjadi kunci utama kelancaran pergerakan jemaah selama fase puncak ibadah haji.