Hardiknas, Fokus pada Mendiktisaintek: Integritas dan Kejujuran untuk Membentuk SDM Berkualitas

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bangjo.co.id.CO.ID, JAKARTA – Mendiktisaintek Brian Yuliarto telah meminta wakil-wakil industri di Indonesia untuk mendukung penelitian yang berasal dari institusi pendidikan tinggi dengan tujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

“Kami memilih untuk mengundang sektor industri dalam acara ini (peringatan Hari Pendidikan Nasional/Hardiknas) agar kami dapat menjamin bahwa para alumni kita menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan saat ini,” jelas Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto di Jakarta, Jumat.

Brian dari Mendikit Sains Teknik mengatakan bahwa partisipasi sektor industri dalam penelitian dan pendidikan tingkat lanjut sangat penting guna menyusun sumber daya manusia berkualitas yang akan mendorong pertumbuhan industri yang modern.

“Kami berharap bahwa analisis, materi, atau referensi yang disediakan oleh industri dapat digunakan sebagai acuan bagi kita dalam merancang dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,” jelas Menteri Brian.

Dia menekankan pula bahwa untuk menghasilkan sumber daya manusia di tanah air yang berkualitas, bukan hanya diperlukan pengajaran tentang pengetahuan saja, tetapi juga pentingnya mendidik karakter, integritas serta kejujuran sebagai landasan.

“Kami percaya bahwa integritas, kesungguhan, serta moral yang baik bersama-sama dengan kemampuan ilmiah akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul,” jelas Menteri Pendidikan Sains Teknologi Brian Yuliarto.

Sebagaimana diketahui, pada acara perayaan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025, Kemdiktisaintek merilis Program Diktisaintek Berdampak yang merupakan kelanjutan dari Program Kampus Merdeka.

Proyek ini bertujuan supaya semua institusi pendidikan tinggi di Indonesia dapat bekerja sama dengan pemerintah lokal, dunia usaha, UMKM, serta komunitas setempat yang ada di lingkungan kampus guna mencapai perkembangan bersama.

Proyek Diktisaintek Berdampak ini memiliki tujuan untuk menghasilkan sarjana dari institusi pendidikan tinggi, bersama dengan penelitian dan inovasi yang dapat memberi dampak dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan kampus, termasuk sampai ke skala nasional.

Pendidikan berkualitas

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menekankan pentingnya mempertahankan komitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada seluruh rakyat Indonesia melalui berbagai kebijakan di bidang pendidikan.

“Pernyataan Hari Pendidikan Nasional perlu dipahami sebagai kesempatan untuk menguatkan regulasi sehingga seluruh rakyat dapat menikmati pelayanan pendidikan bermutu, sebagaimana digelorakan oleh Ki Hajar Dewantara,” ungkap Lestari melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta pada hari Jumat.

Lestari menyatakan hal itu dalam acara memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Tahun ini, tema untuk perayaan Hari Pendidikan Nasional adalah
Bagian dari Alam Nyatawarkan Pendidikan Berkualitas bagi Semua
.

Topik itu menggarisbawahi kebutuhan partisipasi semua pihak dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas serta terbuka untuk setiap lapisan masyarakat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik di tahun 2024, penduduk Indonesia yang telah mencapai usia 15 tahun dan lebih tua memiliki tingkat penyelesaian pendidikan rata-rata sebesar 9,22 tahun, setara dengan kelulusan kelas 9 SMP atau jenjang pendidikan seimbang dengannya.

Sementara itu, pada tahun ini Pemerintah mencanangkan program wajib belajar 13 tahun bagi setiap anak bangsa.

Menurut Lestari, Hari Pendidikan Nasional dirayakan sebagai bentuk penghargaan atas usaha Ki Hajar Dewantara melawan kebijakan pendidikan zaman kolonial yang hanya berfokus pada golongan tertentu dari masyarakat.

Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan Taman Siswa, sebuah organisasi pendidikan yang mengutamakan nilai-nilai nasionalisme serta kemandirian dalam bidang pendidikan.

Tujuan utamanya, sesuai dengan pengertian Renie alias Lestari, adalah menyediakan pendidikan bebas dan bermutu bagi setiap individu tanpa melihat status sosial ataupun kondisi keuanginya.

Rerie mengatakan bahwa semangat menciptakan pendidikan bermutu dan inklusif bagi semua orang perlu tetap dipromosikan dan diwujudkan agar dapat membentuk generasi penerus bangsa yang kompetitif di masa mendatang.

Anggota Komisi X DPR RI asal Dapil Jawa Tengah II tersebut menekankan pentingnya penerapan kebijakan dalam bidang pendidikan yang ada saat ini secara efektif sebagai salah satu langkah menuju terwujudnyna penyediaan layanan pendidikan berkualitas bagi setiap orang.

Anggota parlemen tersebut mengharapkan para stakeholder, baik di level nasional ataupun lokal, beserta publik mempunyai janji teguh dalam mencetak generasi penerus yang siap bersaing lewat penyediaan fasilitas pendidikan bermutu untuk semua lapisan masyarakat.