Bangjo.co.id
Viralisasi terjadi ketika seorang mempelai perempuan kembali kerumah orang tuanya pukul dua dini hari karena mengetahui bahwa suaminya berselingkuh.
Mempelai wanita itu melangkah sejauh 7 kilometer dalam balutan pakaian pengantinnya.
Menurut laporan Sanook.com pada hari Kamis, 1 Mei 2025, peristiwa tersebut terjadi di Vietnam.
Hari perkawinan idealnya merupakan saat yang sangat menyenangkan.
Tetapi hal itu berbeda dengan sang mempelai perempuan.
Setelah acara perkawinan berakhir, dia dan istrinya kembali ke tempat tinggal mereka.
Mereka memasuki ruangan lalu mengambil keputusan untuk mandi bersih.
Ketika menanti sang suami tiba, mempelai perempuan tersebut berusaha mengakses ponselnya.
Dia ingin tahu tentang konten di telepon genggam suaminya.
Bagaimana kaget dia ketika meng uncover fakta kecurangan pasangannya di telepon genggamnya.
ternyata selama ini suaminya telah berselingkuh dengan rekannya di tempat kerja.
Mereka telah membangun hubungan selama beberapa bulan terakhir ini.
Keduanya sering mengirim pesan satu sama lain dan terkadang melakukan panggilan video.
Bahkan lebih jauh lagi, mempelai wanita tersebut menemukan bukti perselingkuan sang suami satu hari sebelum upacara pernikahan mereka dilangsungkan.
Meski demikian, mereka berdua tertidur di dalam hotel dan mengabadikan momen sangat dekat tersebut lewat foto.
“Pengantin wanita itu bercerita bahwa dia meneteskan air mata ketika memandangi gambar-gambar dekat pasangan tersebut. Satu hari sebelum pernikahannya, mereka berjumpa dan mengisi waktunya di sebuah hotel,” jelasnya.
Dia berpamitan padaku dengan alasan ingin merayakan pesta lajang bersama kawan-kawannya.
“Tetapi ternyata ia menghabiskan waktunya bersama rekannya di tempat kerja,” tambahnya.
Hatiku hancur dan aku langsung menaruh kembali telepon genggamnya diatas meja.
Telepon orang tua saya untuk menyampaikan bahwa ingin kembali kerumah mereka.
Pengantin wanita, yang tetap memakai gaun pernikahannya, memilih untuk berjalan pulang menuju rumah ibu kandungnya.
Jarak antaranya melebihi 7 kilometer dan jalanannya sangat gelap sebab sudah pukul 02:00 dini hari.
Pengantin perempuan itu melangkah maju dengan keyakinan bulat tanpa memandang ke belakang.
Setelah pulang ke kediaman sang ibu, gadis tersebut melangsungkan upacara pembakaran pakaian pernikahannya.
“Wanita itu berkata dia melakukan hal itu sebagai cara untuk berpamitan dengan keburukan nasib,” katanya.
Saat berikutnya pagi, saya langsung menghubungi keluarga mempelai laki-laki.
“Ia menyampaikan seluruh bukti yang tersedia guna mengakhiri perkawinan yang baru dijalankan kemarin,” tambahnya.
Wanita tersebut menyebut bahwa suaminya awalnya menentang penghapusan pernikahannya.
Namun berkat tekanan dari keluarganya, si lelaki pun pada akhirnya menyetujui hal tersebut.
Wanita itu berkata bahwa ia sangat menyesali pernikahan dengan laki-laki semacamnya. Ia merasa dirinya seharusnya cocok dengannya, namun pada akhirnya ia melanggar kepercayaan mereka.
“Saya tak dapat mengampuninya. Hal ini bakal jadi lukanya yang tiada terlupakan selama hidup,” tambahnya.
Setelah cerita perempuan tersebut menyebar luas di platform-media sosial, warganet memberikan dukungan dengan menyampaikan pesan positif kepada dia.
“Betul sekali bahwa perselingkuan tak dapat diampuni, Anda telah membuat pilihan yang benar,” ujar warganet.
“Anda beruntung mengetahui hal ini pada malam pernikahan Anda. Anda masih dapat mencabut keputusan tersebut agar tidak merasakan penderitaan sepanjang hayat,” tulis seorang pengguna internet.
“Wanita ini luar biasa berani, kembali kerumah mengenakan baju pernikahan pada pertengahan malam. Orang tersebut sungguh jahat, dia pasti akan menyesali tindakannya sepanjang hayatnya,” tulis warganet.
(cr19/Bangjo.co.id)
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Perhatikan pula data tambahan yang ada di
Faceboo
k,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan