Penumpang Feri Jatuh ke Laut Setelah Dituding Curi Handphone, Operasi pencarian Terus Berlanjut

Scroll Untuk Lanjut Membaca


BANJARMASIN, Bangjo.co.id

Suatu peristiwa mengagetkan berlangsung di atas kapal feri yang berkeliaran di wilayah Kalimantan Selatan, ketika seorang penumpang yang diduga melakukan pencopetan handphone lari dengan cara melompat ke dalam lautan.

Pasukan Basarnas saat ini sedang berusaha ekstra untuk mengungkap lokasinya.

Seorang penumpang kapal feri yang bernama awal dengan huruf H (29) dilaporkan menghilang usai melompat ke lautan dalam area Perairan Sebuku, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Korbannya adalah penduduk dari Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepala Kantor Basarnas di Banjarmasin, I Putu Sudayana menyampaikan bahwa korban berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), naik feri menuju ke Surabaya, Jawa Timur.

Selama perjalanannya, sang korbamendapat tuduhan merampas ponsel seorang penumpang lain tanpa izin dan akhirnya diserahkan kepada petugas keamanan kapal untuk ditangani.

“Pelaku dituduhkan atas pencurian handphone salah satu penumpang,” terang Sudayana saat diwawancara oleh media, pada hari Jumat (2/5/2025).

Setelah ditangkap, para korban diantarkan ke sebuah kamar dan digiring paksa dengan tangan terborgol.

Tetapi dia berhasil melepas tangan dari rantai dan segera berlari serta melompat ke dalam lautan.

“Sesudah diatasi oleh tim keamanan kapal, korban dinyatakan berhasil melepas rantai tangan sebelum akhirnya meloncat ke lautan sebagai usaha untuk kabur,” jelas Sudayana.

Setelah mengetahui adanya penumpang yang terjun ke lautan, petugas kapal pun mencoba untuk melakukan pencarian di area perairan setempat.

Karena tidak mendapatkan hasil, petugas kapal kemudian menghubungi Basarnas Banjarmasin guna melanjutkan operasi pencarian tersebut.

“Regu sampai di tempat peristiwa pada tanggal 1 Mei 2025 jam 12:30 WITA. Penelusuran segera dimulai memakai teknik yang disesuaikan dengan situasi di medan, mencakup wilayah seluas kira-kira dua mil laut,” terangnya.

Sampai sekarang, usaha pencarian tetap berlanjut bersama oleh tim gabungan yang didukung para nelayan lokal.

Sudayana meminta agar penduduk di daerah pesisir Kabupaten Kotabalu segera memberitahukan apabila menemui adanya korban.

“Upaya pencarian akan berlanjut secara optimal. Kami menghimbau masyarakat agar memberitahukan apabila mendeteksi indikasi kemunculan korban di wilayah Perairan Sebuku,” demikian penegasan Sudayana.