Bangjo.co.id
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa kebanyakan kasus meninggalnya jemaah haji dari Indonesia diakibatkan oleh pneumonia serta serangan pada jantung.
Dia menggarisbawahi perlunya perhatian terhadap keterlambatan dalam pelayanan medis yang semakin memperparah situasi jemaah sampai akhirnya berakibat pada kematian mereka.
“Sebagian besar kasus kematian disebabkan oleh pneumonia serta serangan jantung. Setelah dilakukan penilaian, ternyata banyak orang meninggal dikarenakan tertolaknya rujukan tepat waktu,” katanya ketika menghadiri keberangkatan rombongan pertama calon haji dari Pondok Gede, Jakarta Timur, pada hari Kamis (1/5).
“Meskipun serangan jantung tidak dapat diundur dan perlu segera ditangani, namun yang terjadi adalah jemaah tersebut pertama-tama dirujuk ke klinik, kemudian mencari rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit, kondisinya telah memburuk,” kata Budi.
Sebagai tanggapan terhadap situasi itu, saat ini Indonesia menerima alokasi khusus untuk peralatan medis yang disediakan secara langsung di area Masjidil Haram.
Fasilitas tersebut mencakup sebuah mesjid utama yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan canggih serta staf medis yang mahir dalam bahasa Indonesia. Hal ini mempermudah dan mempercepat akses terhadap pelayanan darurat untuk para jemaah.
“Sesudah dilakukan peningkatan tersebut, tingkat kematiannya berkurang dan pelayanan kesehatan menjadi lebih responsif. Rumah sakit di Arab Saudi bahkan saat ini dapat secara langsung menampung jamaah kita,” terangkan Budi.
Dia menyebutkan bahwa rancangan pelayanan darurat ini terus dikembangkan lebih lanjut dan akan diimplementasikan kembali pada musim haji tahun 2025.
Pada awalnya, total 7.514 jemaah haji asal Indonesia dalam kelompok pertama telah dilepaskan secara resmi pada malam hari ini dari beberapa tempat keberangkatan menuju Tanah Suci. Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, turut hadir dan melakukan penyerahan simbolis tersebut di Asrama Haji yang terletak di Jakarta Timur.
Dia juga mengirimkan beberapa pesan utama kepada para hadirin, salah satunya adalah dorongan agar mereka tidak terlalu menuntut energi pada tahap awal petualangan.
“Tadi pagi kami telah mengantarkan rombongan pertama menuju ke Tanah Suci,” katanya di hadapan para jurnalis, Kamis (1/5).