Bangjo.co.id—

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyatakan bahwa kondisi iklim di Makkah, Arab Saudi masih cukup baik untuk para jemaah haji dari Indonesia karena suhu belum terlalu tinggi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tetapi, Menteri Agama Nasaruddin mengungkapkan bahwa saat memasuki masa puncak ibadah haji, suhu di Arab Saudi diperkirakan akan meningkat menjadi 40 derajat Celsius.

Nasaruddin mengatakan bahwa suhu sebesar 40 derajat itu terlalu panas untuk para jamaah haji dari Indonesia dan dapat dengan cepat membuat mereka dehidrasi.

Tahun ini memang telah dilaksanakan berbagai kegiatan istimewa dan pembaruan, namun semua itu bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para jamaah. Meski beberapa perubahan tersebut secara resmi sudah diperkenalkan pada tahun lalu,” ungkap Menag Nasaruddin saat menghadiri acara penjemputan tamu haji di Asrama Haji Pondok Gede, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis malam (1/5/2025).

Nasaruddin Umar, yang juga menempati posisi Ketua Harian Masjid Istiqlal, memberikan contoh bahwa perubahan yang telah dimulai sejak tahun lalu mencakup Tanazul Mabit di Mina.

Menurut Nasaruddin, hal ini berarti jamaah yang telah menyelesaikan ritual jamaraat tidak perlu menghabiskan malam di tenda Mina dan bisa langsung pulang ke hotel mereka.

“Insha Allah harapan kami dengan situasi tersebut, keberangkatan jemaah haji dapat memberikan kenyamanan lebih. Meskipun demikian, kita belum menerima atau mengoptimalkan penggunaan kuota ekstra; kuota tambahan yang tersedia hanya untuk staf pendamping jemaah haji,” katanya.


Lepas jemaah haji

Sebelumnya dilaporkan, Menteri Agama Nasaruddin Umar beserta beberapa anggota DPR RI mengantarkan ribuan calon haji ke bandara dari Asrama Haji Pondok Gede, yang terletak di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada hari Kamis malam (1/5/2025).

Kelompok umat Muslim sebanyak 7.514 jiwa tersebut meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta pada hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025, tepatnya sekitar pukul 00:45 WIB untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Menteri Agama Nasaruddin menyebutkan bahwa jumlah kuota total jemaah haji dari Indonesia untuk tahun ini mencapai 221.000 orang.

Angka tersebut mencakup 203.310 jemaah haji reguler serta 15.680 jemaah haji khusus.

“Alhamdulillah, semua telah terdaftar. Sebenarnya kami mencapai angka lebih dari 105%, yang berarti tersedia juga dana sisa atau biasa disebut dengan cadangan lunas,” tegas Menteri Agama Nasaruddin pada hari Kamis.

Cadangan tersebut, menurut Nasaruddin, digunakan jika terjadi hal-hal tak terduga seperti penyakit mendadak pada jemaah haji ataupun kematian dan keperluan penting lainnya.

Dia enggan melihat kuota jemaah yang batal berangkat menjadi terbuang percuma; oleh karena itu, mereka berniat untuk menggunakan peluang tersebut dengan cara yang tepat sasaran dan cerdas.

“Di antara 221 ribu tersebut tentunya terdapat beberapa hambatan, yang pada tahun lalu jumlahnya bahkan dapat mencapai ratusan atau mungkin ribuan. Namun, kita telah menyiapkan antisipasinya, selama nomor kacang tidak menggunakan metode lain,” jelasnya secara tegas.

Nasaruddan pun telah menyaksikan secara langsung persiapan ibadah haji bagi jamaah dari Indonesia.

Dia menganggap semua persiapan telah lengkap untuk melayani jemaah haji saat mereka berada di Mekkah dan Madinah.

Secara umum, menurut mantan Wakil Menteri Agama tersebut, total pendamping jemaah haji adalah 350 orang.

“Pos-pos mereka telah diduduki sesuai dengan tempat masing-masing dan kini sudah siap mengantar semua jemaah haji yang akan keluar lebih dulu ini menuju Madinah,” tambahnya.

Sekilas sebelumnya, pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2025, Adib selaku Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag DKI yang berada bersama dengan Sekretaris Daerah DKI yaitu Marullah Matali telah melakukan pengecekan terhadap rombongan awal para jemaah haji dari wilayah Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Adib menyebutkan bahwa rombongan haji dari Jakarta berjumlah 393 orang, termasuk di dalamnya ada 171 pria dan 222 wanita.

Tetapi total jumlah jemaah haji dari Jakarta mencapai lebih dari 17 ribu orang.

“Maka lebih didominasi oleh perempuan. Selanjutnya, kami akan ditemani oleh empat petugas kelompok. Tambahan pula, terdapat juga tim TPHD atau Tim Pemandu Haji Daerah. Total staf pendamping tersebut berjumlah tujuh orang,” jelasnya, Kamis.

(Wartakotalive.com/Miftahul Munir)


Baca berita
Bangjo.co.id
lainnya di
Google News


Ikuti saluran
TRIBUN BEKASI
di
WhatsApp.