● Nutrisi yang dikonsumsi mempengaruhi aspek epigenetik, yaitu bagaimana tubuh menafsirkan informasi genetika.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

● Ketidakseimbangan epigenetika dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu serta generasi mendatang dalam sebuah barisan keturunan famili.

● Pemerintah bersama dengan masyarakat perlu bekerja sama untuk menjamin bahwa gizi yang baik dapat dijangkau oleh setiap individu secara adil.

Kamu terbentuk dari apa yang kau makan.

Peribahasa terkenal tersebut tidak diucapkan begitu saja. Nutrisi dari hidangan yang kita konsumsi sungguh dapat berdampak pada kondisi fisik, dan hal itu tentu memiliki pengaruh besar pula. Bahkan, kemungkinannya juga bisa
berpengaruh pada keadaan anak cucu
kita di masa mendatang.

Penelitian mengungkapkan kualitas
nutrisi akan memengaruhi epigenetik
, yang merupakan proses di mana tubuh memahami kode genetik (DNA).

Secara akhirnya, hal tersebut dapat mengganggu fungsionalitas serta pertumbuhan sel-sel sehingga berimbas pada kondisi kesehatan keturunan di masa depan.
satu garis keturunan keluarga
.

Nutrisi pengaruhi pola epigenetik

Beragam hal mempengaruhi kemampuan epigenetika, termasuk
tingkat stres
, gaya hidup, termasuk
nutrisi makanan
.

Konsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang dapat
mengganggu kemampuan epigenetik
Dalam memeriksa DNA, akhirnya tubuh salah dalam mengidentifikasi gen mana yang harus dinyatakan dan yang harus ditahan.

Gangguan pada gen bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan baik jasmani maupun rohani, mencakup
kanker
hingga sindrom Down.

Misalnya saja, konsumsi berlebihan gula dapat mempengaruhi pola epigenetik pada spermatozoa pria. Keadaan tersebut bisa
mengganggu kesuburan
dan berisiko
diwariskan ke keturunannya
.

Pada saat bersamaan, informasi tentang penyebaran penyakit akibat kelaparan sedang berlangsung
Belanda
(1944-1945) dan
Suihua, Cina
(1959-1961) mengindikasikan bahwa kurangnya gizi selama kehamilan dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kasus tersebut.
obesitas
,
diabetes
, dan
penyakit ginjal
lintas generasi.

Kekuatan dari gizi sejak usia muda

Menyatukan prioritas pada keperluan gizi amat vital untuk kesejahteraan badani kita serta buah hati bangsa di masa depan.

Pemerintah serta masyarakat perlu bekerja sama untuk menjamin bahwa gizi yang baik dapat dirasakan oleh seluruh lapisan populasi dengan adil, khususnya bagi wanita yang sedang mengandung dan balita.

Beberapa hal penting yang harus diamati, termasuk:


1. Mengumpulkan data tentang konsumsi gizi warga

Beberapa mikronutrien esensial seperti asam folat, zat besi, vitamin B12, vitamin D, dan yodium dapat mengubah pola epigenetik dalam tubuh kita serta pada keturunan selanjutnya. Oleh karena itu, sangatlah vital untuk komunitas—khususnya wanita hamil dan anak-anak—agar mendapatkan jumlah nutrisi ini secara mencukupi.

Departemen Kesehatan (Kemenkes) mengakui bahwa
Kekurangan mikronutrien adalah tantangan besar yang berkelanjutan hingga saat ini.
Kehitungan kekurangan iodium contohnya dapat mengakibatkan anemia pada wanita yang sedang hamil dan hal ini berpotensi meningkatkan risikonya.
kelahiran prematur
, bayi yang memiliki berat badan lahir rendah, sampai keguguran.

Di sisi lain, kurangnya asupan asam folat bisa membuat bayi berpotensi menderita kelainan tabung saraf, dan preeklampsia.
gangguan pertumbuhan anak
.

Sayangnya, Indonesia masih belum mempunyai catatan nasional yang mencakup tingkat kecukupan asam folat, zat besi, serta beberapa jenis vitamin esensial di kalangan penduduk.
cek kesehatan gratis
Yang baru saja diperkenalkan diharapkan dapat menangani pencatatan kebutuhan mikronutrien populasi dengan keragaman tinggi di tiap wilayah.

Pendataan status gizi masyarakat
sangat penting untuk dapat mendeteksi masalah serta memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat dengan cara yang terstruktur dan metodis.


2. Pendidikan tentang makanan yang kaya akan mikro nutrien penting

Beberapa jenis micronutrient tersebut bisa didapatkan secara natural lewat konsumsi sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan seperti kacang hijau, produk hasil fermentasi kedelai seperti tempe dan tahu, serta dengan mengonsumsi ikan dari perairan darat atau lautan. Tetapi,
WHO merekomendasikan
Penambahan bahan pangan utama seperti asam folat, zat besi, vitamin A, serta yodium guna memenuhi keperluan nutrisi mikro dalam tubuh.

Misalkan saja, walaupun garam yodium umumnya dikenali, baru sekitar 55% keluarga di Indonesia yang menggunakannya.
garam beryodium sesuai standar
.

Pemerintah perlu memperkuat upaya pendidikan publik tentang risiko kurangnya asupan, nilai positif dari penggunaan garam beriodium, serta jumlah yang sehat untuk dikonsumsi setiap hari bersama dengan makanan kaya mikro nutrien penting lainnya. Proses ini dapat dijalankan lewat serangkaian acara sosialisasi mulai tingkat desa sampai lingkungan tempat tinggal (RT/RW).


3. Standar nasional pangan

Pemerintah masih perlu membuat
standar nasional untuk penambahan zat gizi mikro pada bahan makanan
sesuai rekomendasi WHO.

Berikutnya, pihak berwenang harus bekerja sama dengan para pemain di sektor industri makanan guna menciptakan produk pangan yang kaya akan mikro nutrisi penting sesuai standar dalam negeri serta harganya terbilang murah.


4. Batasi pengambilan makanan yang mengandung gula dan lemak berlebih.

Keseimbangan epigenetik pun dapat terpengaruh oleh asupan makronutrisi, sebagaimana halnya dengan ini.
gula dan lemak
Sayangnya, penggunaan makanan serta minuman berkalori tinggi seperti gula dan lemak oleh masyarakat Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam sepuluh tahun terakhir.

Laporan yang dirilis oleh UNICEF tahun 2024 menunjukkan bahwa baik anak-anak maupun orang dewasa di Indonesia cenderung memakan makanan serta minuman dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi.
secara berlebihan setiap hari
. Aktivitas ini berisiko
menimbulkan obesitas
, penyakit jantung,
diabetes
, hingga kanker.

Oleh karena itu, pihak berwenang harus aktif dalam memberikan pendidikan kepada publik untuk menjauhi konsumsi makanan yang kaya akan gula dan lemak.
Cukai minuman berpemanis
Mulai semester kedua tahun 2025, upaya ini harus mendapat dukungan dan sosialiasi agar dapat menekan konsumsi gula di kalangan masyarakat.

Pemerintah harus menambahkan pula label pada kemasan makanan atau minuman berkalori tinggi yang mengandung banyak gula dan lemak, mirip dengan label peringatan di kotak rokok.

Memakan makanan serta minum bukan hanya untuk menenangkan kelaparan atau ketidakhawaatan akan haus. Faktanya, apa pun yang Anda konsumsi dapat memberikan dampak signifikan bahkan sampai ke generasi mendatang dalam hal kesehatan mereka.

Pastikan memilah, memilih, dan mengonsumsi makanan yang sesuai untuk mencukupi kebutuhan gizi Anda demi menjaga kesehatan diri sendiri dan generasi berikutnya, oke!

Artikel ini awalnya dipublikasikan di
The Conversation
, website berita nonprofit yang mendistribusi informasi ilmiah dari para ahli dan peneliti.

  • Kecanduan media sosial bikin anak muda rentan kena gangguan makan
  • Studi: Kekurangan Gizi Meningkatkan Risiko Terkena TBC


Penulis-penulis tersebut tidak melakukan pekerjaan tambahan, berafiliasi sebagai konsultan, memegang saham, atau menerima dukungan finansial dari pihak manapun yang dapat menguntungkan dari publikasi artikel ini. Mereka juga menyatakan tidak ada hubungan kecuali afiliasi akademik yang sudah dicantumkan sebelumnya.