Bangjo.co.id
Orang-orang memiliki berbagai cara untuk mengekspresikan kemarahannya, seperti membuang barang, bertahan dalam keheningan, berkata-kata dengan kata-kata kasar, atau membersihkan rumah.
Bisa jadi tidak biasa apabila ada orang yang senang membersihkan rumah ketika sedang marah, dan menurut artikel di Klik Dokter pada Jumat (02/05), tingkah itu dapat dikelompokan sebagai kemarahann sehat.
Keuntungan dari kemarahan sehat antara lain dapat memfasilitasi fokus pada pemecahan masalah yang sedang dihadapi, mengingat orang sering kali kehilangan kendali ketika merasa marah.
Menurut artikel di DM News pada Jumat (02/05), individu yang cenderung membersihkan rumah ketika sedang marah, umumnya memiliki delapan karakteristik tertentu berikut:
1. Mampu menyalurkan emosi
Dimulai dengan menyeka lantai dapur sampai merapihkan rak buku kembali. Mereka merupakan individu yang menuangkan emosi mereka menjadi berbagai aktivitas.
Apabila Anda menemukan diri sendiri memegang sapu ketika sedang kesal, ingatlah bahwa ini bukan sekadar tindakan acak, tetapi merupakan metode khusus untuk menyikapi kekacauan internal.
2. Perhatian terhadap detail
Untuk mereka, amarah bukan saja menyebabkan penyucian tetapi juga menambah konsentrasi pada rincian. Mereka mencermati hal-hal sepele yang umumnya dilupakan.
Sebagai debu di balik furnitur, noda pada tembok, dan bingkai gambar yang sedikit miring. Membenarkan semua kesalahan halus itu memberikan rasa puas yang luar biasa.
Seperti halnya amarah mereka bisa meningkatkan konsentrasi dan menjadikan mereka sebagai pembersih yang sangat cermat.
3. Manfaat terapeutik
Saat merasakan amarah, tubuh memasuki fase “pertarungan atau kabur” dan menghasilkan adrenalin di dalam sistem tubuhnya.
Eksitasi ini memberikan kita dorongan energi yang harus dilepaskan. Membersihkan ruang menjadi jalannya ideal bagi energia tersebut. Melakukan pekerjaan membersih-mbersih di rumah merupakan kegiatan fisik yang mengharuskan kita bergerak dan berkonsentrasi, sekaligus membantu dalam melampiaskankn tenaga tersimpan secara efektif.
Di samping itu, langkah pembersihan menghasilkan efek instan dengan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan tertib, sehingga memberikan perasaan kepuasan serta kendali atas situasi tersebut. Pada gilirannya, ini akan membantu meredam amarah.
4. Keinginan untuk kontrol
Saat hidup memunculkan bola matah kepada kita, sering kali rasanya seperti hilang kontrol. Akan tetapi, walaupun tak bisa menaklukkan situasi di luar sana, hal yang masih bisa dipengaruhi olehmu adalah sekitar terdekat.
Ketika sedang marah, Anda akan menyusun segala sesuatunya, misalnya membuat tempat menjadi tertata rapi. Dengan cara ini, perasaan tersebut akhirnya akan muncul berkelanjutan ketika melihat keadaan sekitar yang selalu rapi dan terorganisir dengan baik.
5. Peningkatan efisiensi
Untuk mereka, amarah telah mentransformasinya menjadi sebuah alat membersihkan yang luar biasa efisien dan membantu dalam penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang umumnya memerlukan waktu berjam-jam.
Sepertinya intensitas perasaannya diubah menjadi intensitas tindakan, yang juga memacu penyelesaian segala hal dengan lebih cepat dan efisien.
6. Tenang dalam kekacauan
Mungkin terdengar tidak biasa, namun di saat pusaran amarah menghinggapi diri kita, membersihkan dan menata ulang ruangan bisa memberikan ketenangan. Anda mungkin merasakan bahwa kondisi emosi yang panas ini dapat menciptakan keributan tambahan, tapi ternyata situasi tersebut malah menjadikan segalanya menjadi lebih tertata dengan baik.
Gerakan fisik membersihkan, tindakan berulang, serta konsentrasi yang diperlukan, semuanya bergabung untuk menghasilkan irama yang menyejukkan.
Walaupun kelihatannya kontradiktif, membersihkan diri ketika sedang marah justru bisa menghasilkan perasaan damai di saat keresahan.
7. Latihan kesadaran
Pengetahuan tentang perilaku muncul secara keseluruhan dan berpartisipasi penuh di momen tersebut, meski kadangkala dikaitkan dengan praktik tenang seperti meditasi atau yogi.
Namun, membersihkan rumah pun dapat diartikan sebagai ungkapan kepedulian. Saat merasa marah dan memulai pembersihan, Anda melepaskan emosi tak hanya lewat pergerakan tetapi secara total berpartisipasi dalam pekerjaan tersebut.
Anda mengamati tekstur spons, aroma sabun, dan bunyi mesin penyedot debu. Di samping itu, Anda juga fokus pada semua detil yang kotor. Melalui pendekatan seperti ini, proses pembersihan berubah menjadi sebuah latihan kesadaran.