Bangjo.co.id
Beberapa poin penting menyertai Manchester United yang berada di ambang babak final Liga Europa setelah menundukkan Athletic Bilbao.
Manchester United
Berpotensi kuat melaju ke babak final Liga Eropa musim ini karena meraih kemenangan yang memuaskan di pertandingan leg I semifinal, Jumat (2/5/2025) dini hari WIB.
Terjadi di Stadion San Mames, Spanyol, Manchester United berperan sebagai tim tandang dan berhasil mendominasi dengan meraih kemenangan atas sang tuan rumah, Athletic Bilbao, tanpa kebobolan satupun gol.
Casemiro mempersembahkan unggulannya untuk Manchester United di menit ke-30 lewat finishing dekat yang teliti.
Selanjutnya, Manchester United diberikan tendangan pinalti usai Daniel Vivian diganjar kartu merah karena dinilai memegangi Rasmus Hojlund saat mengambil umpan dari Noussar Mazraoui.
Wasit memilih untuk menganalisis insiden itu menggunakan sistem VAR sebelum pada akhirnya menyatakan tendangan penalti bagi Manchester United dan mengirim Vivian off dengan kartu merah lantaran dinilai menghambat kesempatan mencetak gol.
Bruno Fernandes melangkah sebagai pengambil pinalti dan sukses mengkonversinya dengan tembakan tepat menuju tiang jauh.
Baru saja memasuki paruh pertama, Bruno berhasil mengukir tambahan satu gol untuk Manchester United, menjadikannya 3-0 unggul.
Di babak kedua, MU sukses menjaga keunggulan dengan skor 3-0. Prestasi ini akan menjadi aset berharga untuk Setan Merah ketika tim-tim tersebut bertemu lagi di pertandingan leg II.
Menariknya, ketika Manchester United meraih kemenangan melawan Athletic Bilbao di markas terakhir mereka:
Berdasarkan informasi dari BBC, kemenangan melawan Bilbao memungkinkan Manchester United untuk meraih prestasi gemilang yang telah pernah mereka capai sebelumnya.
Devil Merah mengikuti jejak baik yang ada sejak 59 tahun lalu.
“Untuk pertama kali sejak perempet final Piala Eropa musim 1965/66 menghadapi Benfica, Manchester United berhasil menjaringkan tiga gol pada paruh pertama saat bertandang di babak sistem gugur dari kompetisi utama Eropa,” demikian dilaporkan BBC.
Sayangnya, kenyataan yang lain sepertinya bertentangan dengan hasil pada awal pagi ini.
Kinerja Manchester United di Liga Eropa dapat disebut bertolak belakang dibandingkan dengan apa yang mereka tunjukkan di Liga Inggris.
Tercatat di Liga Eropa, Man United tampil sangat mengesankan dengan catatan tujuh kemenangan dari sembilan pertandingan. Di samping itu, di ajang domestic, klub se-kota Manchester United yang dikendalikan Ruben Amorin menunjukkan peningkatan signifikan dengan meraih enam kali kemenangan dari 23 laga.
Dalam laga lain, Tottenham pun berhasil mengemas tiga gol.
Akan tetapi, tim tamu Bodo/Glimt memperoleh satu gol melalui tendangan Ulrik Saltnes.
Spurs memimpin awal permainan lewat gol Brennan Johnson yang tercipta hanya dalam satu menit setelah kickoff. Kemudian, pada menit ke-34, James Maddison mengukuhkan kedudukan menjadi 2-0.
Gol ketiga Tottenham Hotspur baru terwujud saat babak kedua dimulai. Dominik Solanke semakin memperparah keadaan tim lawan usai tendangan penaltynya berhasil dilepaskan tanpa dapat dicegat oleh sang kiper dari Bodo/Glimt.
Tim tamu akhirnya berhasil membobol jala Spurs melalui Saltnes ketika pertandingan mencapai menit ke-83.
Tottenham memperlihatkan sesuatu yang bisa diandalkan oleh tim London Utara ini untuk meraih kesempatan ke final dan lagi-lagi merebut trofi juara. Karena terakhir kali Spurs menyentuh piala juara adalah pada musim 2008 di ajang Piala Liga Inggris.
Ringkasan Pertandingan Semi Final Babak I Liga Europa
Athletic Bilbao vs MU: 0-3
Tottenham Hotspur melawan Bodo/Glimt: 3-1
(*)