Laporan Alga Mahate Ara | Kabupaten Aceh Tengah
Bangjo.co.id, TAKENGON
– Menteri Lingkungan Hidup RI dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Dr Hanif Faisol Nurofiq melakukan video call langsung via app Whatshapp dari Copenhagen, Denmark, bersama Bupati Aceh Tengah, Drs Haili Yoga MSi, saat berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Uer Tetetmi Kampung Mulie Jadi, Kecamatan Silih Nara, Kamis (1/05/2025).
Bupati Aceh Tengah membuka sesi video call dari TPA Mulie Jadi pukul 16.00 WIB dan mengucapkan salam dan permohonan maaf kepada Menteri Lingkungan Hidup RI.
“Permisi Bapak, mohon maaf atas gangguannya. Kami saat ini ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di wilayah kecamatan Silih Nara, kampung Mulie Jadi. Hadir dalam kesempatan kali ini adalah seluruh kepala desa dari Kabupaten Aceh Tengah yang sudah menetapkan aturan desa mereka berkaitan dengan manajemen limbah untuk menjadikan daerah mereka lebih bersih,” jelasnya sambil berbicara pada Dr Hanif Faisol Nurofiq yang tengah bertugas di Copenhagen, Denmark.
Pada teleconference itu, terdapat perwakilan dari seluruh ketua forum kepala desa di 14 kecamatan kabupaten Aceh Tengah yang sudah mengesahkan Peraturan Desa (Perdes) berkaitan dengan penanganan limbah.
Bupati menyatakan bahwa Perdes itu meliputi aturan yang mengharuskan pemisahan sampah di level rumah tangga, dengan sisa-sisa organiknya dikelola jadi pupuk kompos dan bagian anorganik seperti plastik dikumpulkan untuk proses daur ulang.
“Turut hadir pula PLTA Peusangan, Bank Aceh, BSI, serta PLN yang bakal mendukung program penyuluhan mengenai pengolahan sampah dari setiap rumah warga. Di sini membedakan antara sampah organik dan anorganik, termasuk plastiknya semuanya diproses di dalam rumah,” jelas Haili Yoga.
Mereka memberikan dukungan dengan menyediakan tempat sampah yang sudah dipisahkan serta mensosialisasikannya kepada publik.
“Setiap orang datang dengan antusiasme tinggi, yang berarti kita segera mengambil tindakan setelah pertemuan dengan Bapak Menteri (24/04/2025). Kami menyatakan secara jelas bahwa masalah limbah adalah tanggung jawab bersama,” lanjutnya.
Meneruskan laporan yang disampaikan oleh Bupati, Menteri Lingkungan Hidup mengucapkan salam hangat datang dari Copenhagen.
“Selamat sore, selamat pagi atau siang dari Copenhagen, Denmark. Saya minta maaf karena belum dapat menghadiri acara ini secara langsung,” kata Menteri Hanif sambil tampil di layar.
Menteri Lingkungan Hidup menyambut positif tindakan yang diambil oleh Aceh Tengah untuk mengatasi permasalahan limbah sebagai tantangan utama terhadap kondisi lingkungan.
Dia bercerita mengenai percakapannya dengan teman-teman di Denmark terkait penanganan sampah, serta menyatakan bahwa kebijakan yang dipimpinnya amat mempengaruhi hasil dari program tersebut.
Penting bagi kita semua yang berada di Kabupaten Aceh Tengah untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh dalam mengatasi akar masalah kita yakni pengelolaan sampah.
Keberadaan saya di Copenhague merupakan bagian dari upaya untuk bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup di Denmark tentang pengelolaan limbah dan sampah di kota tersebut. Dengan demikian, kita sepakat bahwa aspek yang paling penting adalah memulainya melalui kebijakan kepemimpinan,” jelasnya.
“Bila kebijakan kepemimpinan di Aceh Tengah sebagaimana digelorakan oleh Pak Haili Yoga, tak butuh waktu cukup panjang untuk dapat mengatasi masalah sampah di wilayah tersebut,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dr Hanif pun mengungkapkan kesetiaannya dalam mendukung sepenuhnya Kementerian Lingkungan Hidup serta Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kami sekali lagi merasa bangga atas prestasi bapak bupati karena terobosan-terobosannya. Saya akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk setiap usaha yang dijalankan oleh Bupati Aceh Tengah.
Yang dapat dan sanggup dijalankan oleh Menteri Lingkungan Hidup atau kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup kami adalah melakukan semua upaya demi mengubah Aceh Tengah menjadi daerah yang bersih. “Saya sangat berterima kasih seperti halnya warga kota Copenhagen di Denmark,” katanya.
Secara kesimpulannya, Menteri Lingkungan Hidup mengharapkan bahwa Aceh Tengah bisa menjadikan dirinya sebagai contoh utama dalam pengelolaan limbah di Indonesia.
“Semoga dengan berdoa bersama Bapak Bupati serta seluruh tim Forkopimda, camat, puskesmas, dan kepala desa di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dapat menjadikan contoh terbaik dalam menangani sampah di Indonesia,” demikian dia menutup pembicaraannya.
Menjawab dukungannya, Bupati Haili Yoga mengekspresikan ucapan terimakasihnya.
Semua orang telah termotivasi. Insya Allah kita akan melaksanakan seluruh program demi pelayanan kepada publik, dan kita akan mengatur keperluan bersama Bapak Menteri terkait hal-hal yang dapat disokong.
Hingga Aceh Tengah dapat meraih gelar juara satu jika tak menjadi juara kedua, Adipura ini diterimanya berkat bantuan Pak Menteri,” tutup Bupati menandaskan panggilan video tersebut yang langsung disambut oleh aplaus bergairah para partisipan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Uer Tetemi desa Mulie.
Bupati menginginkan bahwa penegasan peraturan tentang desa serta dukungan dari Menteri akan menjadi faktor utama dalam keberhasilan manajemen limbah di daerah terpencil Aceh Tengah.
Hadir pula pada acara tersebut, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Drs Mursyid MSi, seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah di kabupaten Aceh Tengah, serta camat-camat dari seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Dan juga Ketua Forum Reje, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat, Manajer UPP PLTA Peusangan, Aplin Cabang Bank Aceh Takengon, Kabag BSI Takengon, perwakilan dari PLN serta warga desa Mulie hadir sebagai peserta.
(*)