JAKARTA, Bangjo.co.id
– Presiden Prabowo Subianto mengikuti acara perayaan Hari Buruh Internasional atau
May Day
Di Lapangan Monas, Jakarta, pada hari Kamis tanggal 1 Maret 2025 yang lalu.
Dalam acara itu, Kepala Negara mengemukakan berbagai komitmen kepada semua pekerja di Indonesia.
Pidatonya itu dia sampaikan ketika berbicara di depan para pekerja yang datang.
Berikut sejumlah komitmen Prabowo kepada karyawan yang diungkapkan pada Peringatan Hari Buruh Sedunia:
1. Akan Dibentuk Tim Tugas untuk Pengurangan Tenaga Kerja
Pada Perayaan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional, Prabowo mengumumkan bahwa akan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk Mengakhiri Hubungan Kerja (PHK).
Ia meneturkan pembentukan Satgas PHK merupakan masukan dari para pimpinan serikat buruh, termasuk Presiden Partai Buruh Said Iqbal dan Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat.
“Berdasarkan masukan dari pemimpin serikat pekerja, kita akan segera membentuk tim untuk pengambilan keputusan terkait PHK,” ujar Prabowo.
Ia mengatakan bahwa pembentukan satuan tugas itu sangat penting supaya para pekerja tidak mendapat pemutusan hubungan kerja tanpa persetujuan bersama.
“Kami tidak akan mengizinkan warga kami, para pekerja yang diputus kontrak dengan semena-mena. Jika perlu tanpa keraguan, pemerintah akan campur tangan,” tegasnya.
2. Berjanji Membentuk Dewan Keberhasilan Tenaga Kerja Nasional
Prabowo bersumpah akan mendirikan Dewan Kemakmuran Tenaga Kerja Nasional sebagai bonus bagi pekerja pada perayaan Hari Buruh Internasional.
“Ingin saya berikan suatu hadiah untuk para pekerja hari ini. Akan saya dirikan seketika Dewan Kemakmuran Pekerja Nasional, dewan tersebut nantinya akan melibatkan pemimpin-pemimpin serikat pekerja di seluruh Indonesia,” katanya.
Tugas Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional adalah menganalisis kondisi pekerja serta menyediakan masukan kepada presiden tentang undang-undang yang belum menjamin perlindungan bagi para karyawan.
“Regulasi mana yang tidak benar, mereka memberikan saran kepada saya dan kami segera akan memperbaikinya,” jelasnya.
3. Usulkan Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT)
Dalam kegiatan itu, Presiden juga menyentuh topik mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pekerja Rumah Tangga (PRTT).
Dia bersumpah bahwa RUU PPRT itu akan cepat dijadikan undang-undang.
“Kepada saudara-saudara semua, kita akan secepatnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Wakil Ketua DPR yang hadir, Pak Dasco Ahmad, menyampaikan kepada saya bahwa pembahasan UU iniakan dilakukan pekan depan,” terangnya.
Dia juga menginginkan agar Undang-Undang itu segera ditetapkan dalam waktu singkat.
“Semoga saja tak lebih dari tiga bulan kita bisa menyelesaikan aturan ini,” katanya.
4. Rencana Menyusun Undang-Undang untuk Melindungi Tenaga Kerja Maritim
Presiden turut berjanji bakal menyusun UU terkait perlindungan pekerja di sektor kelautan dan perikanan.
Menurut penturannya, hal itu sesuai dengan saran dari pimpinan serikat buruh, sebab itu pemerintah akan mengusulkan pembentukan payung hukum tersebut.
“Saran tambahan dari Pak Jumhur adalah tentang Undang-Undang Perlindungan Pekerja di Laut, khususnya untuk pekerja dalam sektor perikanan dan yang bekerja di kapal-kapal,” jelasnya.
“Kami juga akan segera mengajukan undang-undang tersebut,” tambahnya.
5. Penghapusan Outsourcing
Prabowo menyatakan bahwa ia akan menghilangkan sistem kerja outsourcing di sektor perusahaan milik negara.
Dia juga menyarankan agar Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional mencari solusi untuk menghilangkan sistem kerja outsourcing itu.
“Selain itu, saya akan mendorong Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional untuk meninjau kembali, seberapa cepat kami berharap dapat mengakhiri praktik outsourcing,” jelasnya.
Namun begitu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengharuskan untuk meninjau kembali hal itu secara realistis, sambil terus memperhatikan kebutuhan para pemodal.
Namun saudara-saudara kita juga perlu bersikaprealistis, mempertimbangkan kepentingan para investor pun penting. Jika tanpa adanya investasi maka pabrik-pabrikkalian tak akan beroperasional dan pekerjaannya hilang,jadi kita harus bekerjasama dengannya,” terangnya.
6. Mendukung Marsinah Sebagai Pahlawan Nasional
Pada acara itu, Prabowo mengekspresikan dukungannya sehingga Marsinag yang berasal dari kalangan buruh dapat diakui sebagai Pahlwan Nasional.
Dia menyebutkan bahwa dukungan itu disampaikan setelah ada tawaran yang berasal secara langsung dari ketua serikat pekerja.
Dimana pemimpin serikat pekerja menyoroti ketidakhadiran tokoh nasional dari kalangan buruh di negara mereka.
“Pula berasal dari pemimpin para petinggi serikat pekerja yang menyatakan kepada saya, ‘Mengapa tidak ada pahlawankah nasional dari kalangan buruh?,’ ” jelas Prabowo.
“Saya bertanya, ‘apakah kalian memiliki saran? Mungkin kita bisa diskusikan dan mengusulkan tokoh dari kalangan pekerja,'” katanya.
Pemimpin serikat buruh tersebut kemudian mengusulkan nama Marsinah, seorang wanita pekerja dari Nganjuk, Jawa Timur, yang terkenal karena suaranya yang keras dalam memperjuangkan hak-hak karyawan.
“Mereka menyatakan bahwa Marsinah harus diangkat sebagai pahlwan nasional. Sebagai syaratnya, apabila semua pemimpin serikat pekerja yang mewakili kelas pekerja setuju, maka saya akan mendukung agar Marsinah diberi gelar pahlawan nasional,” tegas Prabowo.