Tulungagung,Bangjo.co.id – Tasyakuran dan sungkeman, siswa-siswi MAN 1 Tulungagung sempat menjadi perhatian publik di tengah polemik Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur yang melarang pelaksanaan wisuda atau purnawiyata di lingkungan sekolah, yang digelar di Crown Victoria Hotel Tulungagung pada minggu kemarin.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa acara ini sepenuhnya diinisiasi dan dilaksanakan secara mandiri oleh para siswa dan wali murid, tanpa keterlibatan resmi dari pihak sekolah.
Wakil ketua panitia pelaksana Hendro Susilo mengatakan,” dari sekitar 400 siswa kelas akhir, hanya sekitar 180 siswa yang mengikuti acara tersebut. Hal ini menegaskan bahwa kegiatan bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan.
“Acara ini murni inisiatif dari para wali murid untuk memberikan semangat dan penghargaan kepada putra-putri mereka yang telah menyelesaikan pendidikan di MAN 1 Tulungagung, tidak ada paksaan dan sepenuhnya sukarela,” ungkap Hendro Susilo, saat ditemui pada Senin (26/05/25).
Hendro menegaskan, bahwa acara tersebut bukanlah acara wisuda melainkan tasyakuran dan momen sungkeman siswa kepada orang tua sebagai bentuk syukur dan penghormatan.
Acara yang berlangsung dengan khidmat dan haru ini sempat diwarnai insiden kecil saat Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, yang hadir sebagai alumni dan menyampaikan sambutan dipotong pernyataannya oleh Kepala MAN 1 Tulungagung.
Ketegangan muncul ketika sang kepala sekolah menyentil soal status tanah MAN 1 yang hingga kini belum memiliki legalitas resmi. Meski demikian, insiden tersebut dianggap di luar konteks acara dan tidak mengganggu keseluruhan jalannya kegiatan.
“Pak Ahmad Baharudin kami undang murni sebagai alumni. Tujuannya hanya untuk memberikan semangat kepada adik-adik kelasnya. Tidak ada maksud lain, dan kami pun tidak menyangka akan muncul pembahasan di luar tema acara,” tambah Hendro.
Menanggapi keberadaan SE Gubernur, pihak panitia menegaskan bahwa MAN 1 Tulungagung berada di bawah naungan Kementerian Agama yang memiliki regulasi tersendiri. Terlebih, karena acara ini diselenggarakan di luar kendali sekolah, maka tidak ada ketentuan yang dilanggar.
Kepala MAN 1 Tulungagung sendiri turut hadir dalam acara tersebut juga sebagai undangan. Ia dalam kondisi kesehatan yang menurun dan menggunakan kursi roda. Kehadirannya sebagai bentuk penghargaan atas semangat para wali murid yang menyelenggarakan acara secara mandiri,” pungkasnya (Shr).