Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

JOMBANG, bangjo.co.id Perhelatan pesta olahraga Provinsi “PORPROV IX Jawa Timur 2025” yang diselenggarakan di Kota Batu dan Malang Raya pada 29 Juni – 5 Juli 2025 menjadi perhatian khusus oleh KONI Kabupaten da kota di Jawa Timur ini.untuk semua pengurus Cabang Olah Raga di bawahnya.

 

Begitu halnya dengan Pengurus PDBI Kabupaten Jombang. Setelah lama absen pada ajang PORPROV sebelumnya, untuk 2025 ini PDBI Jombang turun di 2 dari 3 mata Lomba yang dipertandingkan yaitu LBJP dan LKKB yang masing – masing memiliki 3 (tiga) nomor lomba dan tiga klasemen yaitu Putra, Putri, dan Mix.

 

Pilihan tersebut bukan tanpa alasan, untuk PDBI Jombang yang tidak pernah turun di ajang PORPROV meskipun kepengurusannya tetap ada membuat PDBI Jombang tidak memiliki persiapan sama sekali bahkan jauh dari perencanaan programnya.

 

Joko Santoso Utomo, Kabid Organisasi PDBI yang sekaligus memilih untuk menjadi manager pada PORPROV IX kali ini merasa memiliki kewajiban dan tekad yang kuat bahwa atlet binaannya di Kabupaten Jombang akan mampu bersaing dengan atlet PDBI dari Kabupaten dan Kota lainnya.

 

Untuk pemilihan atlet Drum Band dipilih langsung berdasar kemampuan teknik permainan dan kekuatan fisik dari beberapa Satuan Drum Band Jombang seperti: SMK PGRI 1 Jombang, SMK DWIJA BHAKTI, SMPN 2 Jombang, dan dua sekolah lain di tingkat Madrasah.

 

“Secara pengalaman kompetisi di perlombaan PDBI, kita nol pengalaman. Metode latihan yang kita jalankan berdasarkan pengalaman saya probadi hingga di ajang PON XVI 2004 dulu dan perkembangannya di PON XXI 2024 Aceh – Sumutra Utara dimana Jawa Timur turun untuk Cabor Drum Band.” Kata manager PORPROV PDBI Jombang yang juga coach MB. SMEGRISA ini.

 

Dia menambahkan bahwa untuk fasilitas instruments kita kolaborasi dan kombinasi dari sekolah binaan yang ada di Kabupaten Jombang, seperti SMK PGRI Jombang, SDN II Kepanjen, juga pinjaman dari AUFA Music dan PDBI JAWA TIMUR.

 

Sedangkan fasilitas track lintasan PDBI Jombang cukup mengamini dengan memanfaatkan track lintasan lari yang tidak standard di Stadion Merdeka Jombang, dan untuk mata lomba LKKB menggunakan jalan raya yang ada di wilayah Jombang dengan karakter lalu lintas yang tidak padat.

 

Dalam latihan atau proses persiapan, para atlet kerap mengalami cidera otot dan kelelahan yang sangat luar biasa terutama dalam latihan untuk Lomba Berbaris Jarak Pendek yang memiliki kriteria kecepatan jalan cepat dalam perlombaannya.

 

Namun Alhamdulillah, saat perlombaan para atlet bisa menjaga ritme lelahnya hingga selesai lomba atau setelah melalui garis finish barulah pada tumbang alias pingsan.

 

Alhamdulillaaah, PDBI Kabupaten Jombang bisa menyumbangkan perunggu untuk Kabupaten Jombang dalam Cabor Drum Band yang zero pengalaman dan zero prestasi, semoga dalam PORPROV mendatang PDBI Jombang memiliki banyak persiapan dan management yang lebih baik untuk KONI Jombang.