JOMBANG ,bangjo.co.id — Pemerintah Kabupaten Jombang terus memperkuat kolaborasi lintas sektor demi memastikan layanan dasar bagi masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan. Salah satunya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan dan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) antara Pemerintah Desa Jombang dan Perumdam Tirta Kencana Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang, H. Warsubi, secara langsung menandatangani MoU tersebut dalam rangkaian acara Pemanfaatan Hasil Pekerjaan DAK PPKT Tahun 2023 di Lapangan Sambong Duran, Desa Jombang, pada Rabu (16/7) pagi.
Kerja sama ini menjadi tindak lanjut pembangunan sarana SPAM yang didanai Dana Alokasi Khusus Program Penanganan Kawasan Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Tahun 2023, sekaligus penyerahan aset ke Pemerintah Desa Jombang. “Pengelolaan SPAM membutuhkan teknologi dan tata kelola yang baik. Kolaborasi antara pemerintah desa dan Perumdam ini sangat penting untuk memastikan fasilitas air bersih dapat berfungsi optimal dan berkelanjutan,” ujar Warsubi.
Bupati Warsubi menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi hak masyarakat akan lingkungan sehat dan akses air bersih. “Berdasarkan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta memperoleh pelayanan kesehatan,” tegasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Jombang, Agung Hariadi, menambahkan komitmen dan keseriusan pemerintah daerah terkait optimalisasi pelayanan SPAM di wilayahnya. “Dinas Perkim berharap MoU ini membawa optimalisasi layanan SPAM di dileneasi kawasan kumuh, serta ada pengembangan cakupan layanan Perumdam Tirta Kencana ke kawasan perkotaan sisi utara. Dengan demikian, kebutuhan air minum sebagai salah satu layanan infrastruktur dasar dapat tercukupi secara layak bagi warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain penandatanganan MoU SPAM, kegiatan ini juga dirangkai dengan Sarasehan Adiwiyata sebagai upaya mendorong peningkatan kesadaran lingkungan di satuan pendidikan. Dari total 1.291 sekolah dan madrasah di Jombang, baru sekitar 12,65 persen berstatus Adiwiyata.
Warsubi menargetkan tambahan 95 sekolah dan madrasah masuk program Adiwiyata dan Eco-Pesantren pada periode 2025–2026.“Saya berharap penghargaan Adiwiyata bisa memotivasi seluruh sekolah untuk menjaga kualitas lingkungan belajar dan menjadi teladan pelestarian lingkungan di masyarakat,” pungkasnya.