Asal Nama Puffin

Puffin memiliki beberapa nama yang berasal dari penampilannya. Puffin Atlantik memiliki nama Latin Fratercula arctica, yang berarti saudara kecil dari utara. Nama tersebut merujuk pada bulu puffin Atlantik yang menyerupai jubah biarawan. Kata “puffin” diyakini berasal dari kata “puff”, yang memiliki arti bengkak. Hal tersebut merujuk pada anak burung puffin yang memang berbulu lebat dan tampak bulat. Selain itu, puffin juga disebut sebagai badut laut atau parrot laut karena ekspresi lucunya dan paruh mereka yang berwarna-warni.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Puffin Tidak Membangun Sarang, Tetapi Menggali Lubang

Puffin tidak membangun sarang untuk membesarkan anak burungnya. Mereka akan menggali tanah dengan paruh dan kaki mereka dengan kedalaman hingga sekitar 3 kaki. Menggali menjadi hal yang alami bagi puffin. Paruh kuat mereka dapat digunakan untuk menggali dan tanah galian tersebut difungsikan oleh puffin sebagai gua untuk membesarkan anak burungnya. Gua tersebut dibuat miring ke atas untuk mencegah banjir. Selain itu, puffin juga mencari tempat yang terlindungi yaitu di antara batu-batu di tebing curam yang dapat melindungi anak burung dari predator.

Paruh Puffin Dapat Berubah Warna

Paruh puffin adalah salah satu ciri khas paling mencolok. Puffin dikenal memiliki paruh warna oranye cerah. Saat musim dingin, paruh puffin akan memudar dan sebagian menjadi rontok. Warna mencolok dari paruh puffin hanya dapat berguna selama musim kawin, saat musim semi tiba. Setelah puffin kembali ke laut lepas setelah berkembang biak, lapisan luar berwarna cerah pada paruhnya akan rontok dan berubah menjadi cokelat kusam yang jauh lebih kecil. Sebenarnya, paruh mencolok tersebut menjadi hambatan bagi puffin karena membuat burung tersebut mudah terlihat oleh predator dan mangsanya.

Puffin Memiliki Warna Ultraviolet

Puffin baru-baru ini ditemukan memiliki bercak fotoluminesen pada paruhnya. Warna ultraviolet pada burung ini diyakini sebagai tanda kebugaran yang membantu mereka dalam memilih pasangan. Namun, warna ini tidak dapat terlihat oleh manusia tanpa menggunakan lampu hitam.

Puffin Adalah Burung yang Terbang dengan Usaha Tinggi

Puffin memiliki sayap pendek dan tebal yang membuat mereka menjadi perenang yang hebat. Namun, sayangnya sayap tersebut menimbulkan kelemahan bagi mereka sebagai burung. Puffin memang dapat terbang dengan kecepatan hingga 55 mph, tetapi dengan bentuk sayap seperti itu, membuat puffin perlu mengibaskan sayap sekitar 400 kali per menit untuk terbang. Selain itu, puffin biasanya menggunakan sayap untuk terbang di bawah air. Puffin memiliki kaki berselaput dan dapat berenang di permukaan laut seperti bebek. Saat menyelam, mereka mengayunkan sayap untuk menghasilkan dorongan ke depan. Kaki mereka berfungsi sebagai kemudi yang membantu mereka mengejar dan menangkap mangsa yang lincah di bawah air.

Puffin Memiliki Lidah Khusus yang Membantu Menangkap dan Memegang Ikan

Puffin memiliki kemampuan luar biasa dalam menangkap beberapa ikan kecil sekaligus setiap kali menyelam, terutama jenis ikan seperti sand eels, yang menjadi makanan favorit mereka. Kemampuan ini didukung oleh struktur lidah dan langit-langit mulut yang unik. Lidah puffin memiliki permukaan kasar yang bekerja sama dengan bagian berduri di langit-langit mulut untuk menahan ikan tetap di tempat saat burung tersebut melanjutkan perburuan di dalam air. Selain kemampuannya dalam menangkap mangsa, puffin juga memiliki cara khusus dalam mengangkut makanan. Paruh mereka dirancang sedemikian rupa sehingga dapat membawa hingga dua belas ikan sekaligus, disusun rapi di atas rahang bawah. Lidah kasar mereka membantu menjaga mangsa tetap aman di mulut, memungkinkan puffin untuk terus membuka dan menutup paruh tanpa menjatuhkan hasil tangkapan sebelumnya.

Puffin Bertelur Satu Butir Setahun dan Anaknya Membutuhkan Perawatan Ekstra

Puffin hanya bertelur satu butir setiap tahun dan memiliki satu anak dalam setiap musim berkembang biak. Mereka dikenal setia pada pasangannya seumur hidup dan sering kembali ke sarang yang sama setiap musim semi. Anak puffin dibesarkan selama musim semi dan musim panas, saat kondisi lingkungan lebih mendukung. Merawat anak puffin bukanlah tugas yang mudah. Induk jantan dan betina harus terbang jauh ke laut untuk mencari makanan. Setelah berburu, mereka kembali dengan mulut penuh ikan untuk memberi makan anaknya. Dalam sehari, seekor anak puffin bisa diberi makan lebih dari 100 kali, menunjukkan betapa besar usaha puffin sebagai orang tua dalam memastikan kelangsungan hidup anak mereka.

Melalui berbagai keunikan dan kemampuannya yang luar biasa, puffin membuktikan diri sebagai burung laut yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga biologis. Keberadaan mereka menjadi pengingat betapa luar biasanya alam dalam menciptakan makhluk yang adaptif dan penuh daya tarik.