Scroll Untuk Lanjut Membaca

JOMBANG, bangjo.co.id — Bupati Jombang, H. Warsubi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang pada Senin (28/7/2025).

Kunjungan ini dilakukan menyusul meningkatnya keluhan masyarakat terkait banyaknya titik Penerangan Jalan Umum (PJU) yang mati dan belum mendapatkan penanganan.

Dalam sidaknya, Bupati yang akrab disapa Abah Warsubi itu langsung masuk ke ruang pengawasan CCTV Dishub, memantau sejumlah titik rawan, dan meninjau sistem pengendalian lalu lintas serta pemantauan jalur khusus ambulans.

Ia menegaskan, sistem ini seharusnya bukan hanya alat dokumentasi, tetapi menjadi alat penggerak keputusan cepat di lapangan.

“Saya datang ke sini bukan untuk mendengarkan laporan di atas meja. Saya ingin memastikan bahwa Dishub benar-benar hadir menjawab kebutuhan paling dasar masyarakat: terang di malam hari. Jangan sampai warga Jombang berjalan dalam gelap, baik secara harfiah maupun secara pelayanan,” ujar Warsubi dengan nada tegas.

Menurutnya, laporan masyarakat soal PJU yang mati sudah terlalu sering terdengar, namun respons yang diberikan masih belum secepat harapan warga. Ia menyebut kondisi ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut.

“Kalau ada PJU mati, jangan tunggu seminggu, apalagi menunggu viral dulu di media sosial. Hari ini dilaporkan, hari itu juga harus ada tindakan. Kita bukan hanya pelayan publik di jam kerja, kita pelayan masyarakat setiap saat,” tegasnya.

Tahun 2025, Pemkab Jombang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 miliar melalui program Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) dari APBD untuk pemasangan PJU baru di berbagai titik strategis.

Selain itu, Dishub juga bertugas menangani pemeliharaan PJU, termasuk di ruas Ploso yang beberapa waktu lalu mengalami kerusakan parah.

Pelebaran jalan provinsi Jombang–Ploso yang sedang berlangsung turut berimbas pada pemindahan beberapa titik PJU. Hal ini, menurut Warsubi, harus diantisipasi dengan pendataan yang akurat dan tindakan teknis yang cepat.

“Pemindahan tiang PJU jangan dijadikan alasan keterlambatan. Kita ini sedang berlomba dengan waktu dan tuntutan warga. Jangan tunggu didorong, baru bergerak. Saya ingin Dishub ini jadi institusi yang berlari, bukan sekadar berjalan,” tandasnya.

Selain memeriksa sistem penerangan jalan, Abah Warsubi juga meninjau kesiapan pemantauan jalur ambulans yang tersambung ke pusat kontrol CCTV Dishub. Jalur ini dinilai krusial untuk mempercepat layanan kesehatan darurat dan harus bebas dari hambatan.

“Ketika nyawa dipertaruhkan, detik itu pula pemerintah harus hadir. Jangan sampai ambulans terjebak macet karena tidak ada pemantauan atau sinergi lintas sektor. Ini soal nyawa, bukan statistik,” katanya.

Abah Warsubi juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan PJU yang rusak atau mati. Laporan bisa dikirim melalui layanan WhatsApp Dishub atau melalui Call Center 112 yang aktif selama 24 jam.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Peran masyarakat sangat penting. Tapi setelah warga melapor, tugas kita adalah bergerak. Ukuran keberhasilan bukan pada jumlah aduan yang diterima, tapi pada seberapa cepat kita menyelesaikannya,” tutupnya.

Dengan sidak ini, Bupati Warsubi ingin memastikan bahwa setiap rupiah anggaran yang digelontorkan benar-benar berdampak langsung pada kenyamanan dan keamanan masyarakat Jombang.