Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

JOMBANG, bangjo.co.id— Bandung Carnival Season 3 kembali digelar di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (02/08/2025). Karnaval tahunan ini digagas sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

 

Digelar untuk ketiga kalinya sejak 2020, Bandung Carnival Season 3 diikuti oleh 17 tim dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari gabungan RT, kelompok pemuda, hingga komunitas warga.

 

Setiap tim menampilkan pertunjukan bertema keragaman budaya Nusantara. Warga Bandung yang jadi peserta Bandung Carnival mengenakan dengan kostum unik, tarian tradisional, dan atribut budaya dari berbagai penjuru Indonesia.

 

Kepala Desa Bandung Anang Fauzi menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar karnaval sound horeg sebagaimana rumor yang sempat beredar.

 

“Bandung Carnival Season 3 bukan hanya soal sound horeg. Ini pawai budaya yang mengangkat nilai-nilai kekayaan tradisi bangsa,” ujarnya.

 

Anang menjelaskan, Bandung Carnival merupakan inisiasi murni dari warga Desa Bandung. Pemerintah desa hanya berperan dalam menyediakan fasilitas, lokasi, serta dukungan teknis terbatas.

 

“Seluruh pembiayaan berasal dari swadaya peserta. Mereka bahkan sudah mengumpulkan dana sejak tahun lalu untuk sewa kostum, pembuatan properti, dan sound system,” terangnya.

 

Soal penggunaan sound system, Kepala Desa memastikan bahwa seluruh perangkat disewa secara mandiri oleh tim peserta. Volume suara pun diatur sesuai ketentuan, demi menjaga kenyamanan dan ketertiban.

 

“Semua operator dan koordinator sudah kami briefing, termasuk soal pembatasan suara dan larangan membawa konten provokatif,” tambahnya.

 

Ia juga menegaskan, acara telah mengantongi izin resmi dari Polres Jombang, dengan seluruh peserta dan panitia menandatangani kesepakatan untuk bertanggung jawab atas segala potensi dampak, termasuk jika terjadi kerusakan.

 

Pihak panitia juga mengantisipasi dampak keramaian dengan memilih rute pawai yang cukup lebar dan tidak melalui kawasan padat penduduk. Hingga hari pelaksanaan, belum ada keluhan yang masuk ke pihak desa.

 

Dari sisi ekonomi, Bandung Carnival memberikan dampak positif yang cukup signifikan. Ratusan pedagang kaki lima memadati sepanjang rute sejauh 2,5 kilometer, menjajakan makanan, minuman, hingga aksesoris.

 

Layanan jasa rias dan pelatih tari lokal juga ikut kecipratan berkah. Banyak peserta menyewa jasa mereka untuk mempersiapkan penampilan secara maksimal.

 

Kemeriahan acara tahun ini semakin terasa dengan hadirnya Desi Afrika, artis TikTok asal Kota Batu, Jawa Timur. Kehadirannya menarik perhatian banyak warga, khususnya kalangan muda.

 

Tahun lalu, Bandung Carnival menarik lebih dari 10 ribu pengunjung. Tahun ini, antusiasme tampak lebih tinggi. Kepala Desa Bandung memperkirakan jumlah pengunjung meningkat signifikan, mencerminkan semangat masyarakat dalam melestarikan budaya melalui karnaval tahunan ini.

 

“Karnaval ini adalah milik masyarakat. Mereka bukan hanya tampil, tapi juga menjaga dan menghidupkan semangat gotong royong lewat seni budaya,” pungkas Anang Fauzi.(*)