KEDIRI,bangjo.co.id | Aksi demonstrasi yang berakhir anarkis di Kabupaten Kediri pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, berbuntut panjang. Aparat Polres Kediri mengamankan 123 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut. Massa dilaporkan membakar sejumlah fasilitas publik, termasuk gedung DPRD dan Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri.
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, menyatakan bahwa ratusan orang yang diamankan berasal dari berbagai kalangan. “Ada yang pelajar, ada juga yang sudah dewasa,” ujar Bramastyo. Ia menambahkan bahwa mereka kini sedang diperiksa untuk dimintai keterangan terkait peran masing-masing dalam aksi tersebut.
Selain membakar gedung pemerintahan, massa juga melakukan pelemparan batu ke beberapa kantor Polsek. Aksi brutal ini juga dilaporkan merusak Gedung DPRD Kota dan Kabupaten Kediri, Kantor Bupati Kediri, Museum Bhagawanta Bhari, Markas Satlantas Polres Kediri Kota, kantor Samsat Katang dan Pare, serta sejumlah polsek dan pos polisi.
Bramastyo menegaskan bahwa tindakan tegas harus diambil. “Tindakan massa ini bukan hanya merusak aset pemerintah, tetapi juga mengganggu kepentingan umum,” katanya. Ia juga mengimbau agar orang tua mengawasi anak-anaknya agar tidak mudah terprovokasi.
Sebagai langkah lanjutan, pihak kepolisian akan memanggil orang tua dan pihak sekolah bagi pelajar yang ikut terlibat. “Kami akan memberikan catatan khusus dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) mereka, yang tentunya bisa memengaruhi masa depan mereka,” tegas Bramastyo. Kerusuhan tersebut juga diwarnai penjarahan barang-barang elektronik dari gedung-gedung pemerintahan.