SURABAYA,Bangjo.co.id 5 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati HUT TNI ke-80, Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk “Peduli Budaya dan Warisan Leluhur” di BiCopi Briliant Coklat Kopi, Merr Rungkut, Surabaya. Acara tersebut mencakup sarasehan budaya, pameran UMKM, doa lintas agama, serta penganugerahan piagam penghargaan kepada para juru pelihara situs dan makam.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen penggiat budaya, perwakilan paguyuban adat, dan komunitas pelestari sejarah dari berbagai daerah di Jawa Timur. Ketua MATRA Jatim menjelaskan bahwa pemberian penghargaan kepada sekitar 60 juru kunci atau penjaga makam bukan sekadar simbol seremonial, tetapi menjadi wujud penghormatan terhadap mereka yang menjaga pusaka sejarah bangsa di akar rumput.
“Penghargaan ini sangat berarti bagi kami sebagai juru pemelihara situs. Semoga menjadi penyemangat agar tanggung jawab kami terhadap warisan budaya tetap kuat,” ujar Maya, salah satu penerima penghargaan.
Dalam sambutannya, Ketua MATRA Jatim menegaskan bahwa semangat utama kegiatan ini adalah menumbuhkan kembali kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga jejak budaya dan nilai luhur leluhur. Menurutnya, MATRA berupaya menghadirkan ruang kebersamaan lintas suku dan agama untuk memperkuat rasa cinta tanah air melalui warisan budaya yang menyatukan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar pegiat budaya serta menumbuhkan semangat baru bagi generasi muda agar tidak tercerabut dari akar identitasnya,” ujarnya.
Sebagai lembaga sosial nirlaba, MATRA Jatim berkomitmen menjalankan perannya secara konsisten di bidang pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat adat. Tujuannya adalah agar warisan Nusantara tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga sumber nilai, inspirasi, dan kekuatan moral bagi pembangunan bangsa di masa depan.
Selain penghargaan, acara juga diwarnai pembagian door prize berupa bantuan modal usaha kecil sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya. Penampilan seni tradisional, seperti tari Minahasa dari Sulawesi Utara dan tari remo khas Jawa Timur, turut memeriahkan suasana dan mempertegas semangat keberagaman budaya Indonesia.
Dengan pemberian penghargaan ini, MATRA Jawa Timur berharap para juru pelihara situs semakin termotivasi menjaga dan merawat situs sejarah serta makam leluhur. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan nilai — mengingatkan masyarakat bahwa warisan budaya bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga cahaya penuntun bagi masa depan bangsa.