6 Kebiasaan Berbahaya yang Harus Dihindari untuk Tetap Cerdas di Usia 80-an

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kehidupan Superagers yang Tetap Cerdas dan Tajam di Usia 80-an

Ada banyak orang yang tetap memiliki daya ingat tajam dan kecerdasan luar biasa meskipun sudah berusia 80-an. Mereka dikenal sebagai “superagers”, individu dengan kemampuan kognitif yang setara dengan orang yang jauh lebih muda. Pola hidup mereka sangat berbeda dari kebanyakan orang. Mereka menghindari beberapa kebiasaan yang bisa merusak fungsi kognitif secara bertahap.

Berikut adalah enam kebiasaan umum yang dihindari oleh para superagers:

  • Membiarkan Koneksi Sosial Menyusut

    Hubungan sosial yang berkualitas dan konsisten lebih penting daripada jumlah pertemanan. Kesepian kronis dapat memicu peradangan dan respons stres yang mempercepat penurunan kognitif. Para superagers menolak untuk “berhenti” menjalin hubungan penting, bahkan ketika usia semakin bertambah.

  • Memperlakukan Tubuh Seperti Kendaraan untuk Kepala Saja

    Mereka tidak memilih gaya hidup yang hanya duduk atau kurang bergerak. Aktivitas fisik membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mendukung pertumbuhan neuron baru. Gerakan alami menjadi bagian penting dari rutinitas harian mereka.

  • Hanya Berpegang pada Apa yang Sudah Diketahui

    Otak berkembang pesat ketika terpapar hal-hal baru dan tantangan. Rasa ingin tahu membuat otak menciptakan jalur saraf baru. Para superagers selalu mempertahankan rasa ingin tahu dan bersedia belajar sesuatu yang baru, bahkan jika mereka harus menjadi pemula.

  • Mengabaikan Tanda Peringatan Dini Masalah Vaskular

    Kesehatan otak sangat bergantung pada aliran darah yang lancar. Tekanan darah dan gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak fungsi kognitif. Mereka sangat memperhatikan “angka-angka” kesehatan seperti kolesterol dan glukosa, serta menjaga kondisi tubuh secara keseluruhan.

  • Menerima “Momen Senior” Sebagai Keniscayaan

    Ketika ada perubahan dalam ingatan, para superagers tidak langsung pasrah karena “sudah tua”. Mereka mencari penyebab masalah, seperti kurang tidur atau kekurangan vitamin, dan segera mengambil tindakan jika diperlukan. Mereka percaya bahwa penurunan kognitif bisa diatasi.

  • Hidup dalam Bentuk Waktu Lampau

    Para superagers selalu fokus pada masa kini dan masa depan. Mereka memiliki rencana atau proyek yang dinanti-nanti, sehingga otak tetap terlibat dalam pemecahan masalah. Mereka tidak menunggu hidup terjadi, tetapi terus menjalani hidup dengan momentum maju.

Pentingnya Pemilihan Gaya Hidup

Enam kebiasaan ini menunjukkan bahwa menjaga ketajaman mental bukanlah tentang ritual ajaib, melainkan tentang penolakan untuk menerima penurunan kognitif sebagai hal yang tak terhindarkan. Pilihan gaya hidup yang dibuat berdekade sebelumnya sangat memengaruhi kondisi otak saat usia tua.

Meskipun faktor genetik juga berperan, gaya hidup tetap menjadi kunci utama. Superagers aktif terlibat dalam kehidupan sosial, fisik, dan mental. Otak mereka menghadiahkan keterlibatan berkelanjutan ini dengan ketajaman yang terus bertahan hingga usia lanjut.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita bisa menjaga fungsi kognitif dan tetap cerdas meskipun usia semakin bertambah.