Scroll Untuk Lanjut Membaca

SURABAYA,Bangjo.co.id – Wakil Walikota Kota Surabaya Armuji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu SPBU Pertamina di Surabaya setelah mendapatkan laporan dari lima perwakilan pengemudi ojek online (ojol), Kamis (30/10/2025) di Rumah Aspirasi Armuji yang juga rumah dinasnya di kawasan Walikota Mustajab.

Para pengemudi ojol tersebut mengeluhkan motornya brebet dan mogok usai melakukan pengisian BBM Pertalite di sejumlah lokasi SPBU di Surabaya.

“Setelah mendengarkan keluhan mereka (ojol) di Rumah Aspirasi, saya langsung sidak ke SPBU Rajawali, dimana SPBU ini mendapat keluhan dari salah satu perwakilan ojol bahwasanya motornya brebet usai mengisi BBM Pertalite disini,” kata Armuji saat ditemui di lokasi sidak.

Ketika diperiksakan ke bengkel, lanjut Cak Ji (panggilan akrab Armuji), ternyata busi yang awalnya berwarna putih berubah menjadi kuning.

“Tak hanya itu. Saat dilakukan pengetapan atau pengurasan tangki motor terdapat dua zat cairan yang terpisah dengan warna berbeda yaitu cairan berwarna hijau yang merupakan Pertalite dan cairan berwarna putih yang belum diketahui jenisnya. Entah, ini cairan apa. Harus dibuktikan di lab,” katanya.

Akibatnya, banyak pengemudi ojol yang harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan di bengkel, termasuk ganti busi, ganti filter, dan lain sebagainya , berkisar antara Rp. 100.000 hingga hampir Rp. 300 ribuan.

“Tentu saja, hal ini dirasa berat oleh rekan-rekan ojol untuk membayar biaya ini. Jadi, pihak Pertamina harus bertanggung jawab dan mengganti biaya akibat kerusakan yang timbul, setelah motor mereka mengisi Pertalite di SPBU Pertamina,” tegas Cak Ji.

Supervisor SPBU Pertamina Rajawali, Budi Susetyo yang berada di lokasi saat tempatnya bekerja disidak oleh Armuji menyatakan akan menindaklanjuti laporan masyarakat, termasuk dari pengemudi ojol yang masuk di SPBUnya.

“Laporannya kami terima, tentunya disertai bukti struk pembelian di SPBU kami, kemudian akan kami laporkan ke pusat,” ujarnya.

Sementara itu, Daniel Lukas Rorong selaku Aktifis Driver Online Surabaya yang ikut mendampingi Armuji saat sidak berharap apa yang menjadi keluhan dari pengemudi ojol ini ditanggapi dengan serius.

“Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak meminta struk pembelian usai mengisi BBM, karena mereka sudah percaya pada SPBU Pertamina. Tapi kalau kondisinya seperti ini, pastinya kepercayaan mereka akan luntur. Apalagi kalau tidak ada tanggung jawab dari Pertamina mengganti kerugian akibat kejadian ini,” tegasnya.

Dijelaskan Daniel, bahwasanya sidak yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Surabaya ke SPBU Rajawali, setelah dirinya melakukan pendampingan terhadap lima perwakilan ojol untuk bertemu dengan Armuji di Rumah Aspirasi.

Daniel sendiri mengaku, dirinya sudah mendapatkan laporan melalui WhatsApp, ada lebih dari 25 pengemudi ojol yang motornya brebet setelah mengisi BBM jenis Pertalite.

“Dan lokasinya ternyata tidak di satu tempat saja, tapi menyebar hampir merata di beberapa SPBU Pertamina di Surabaya,” ungkap Daniel.

Daniel yang juga Founder Komunitas Tolong Menolong ini juga berkeyakinan, jumlah pengemudi ojol yang menjadi “korban Pertalite” bisa lebih dari itu.

Untuk itu, dirinya masih bersedia menerima pengaduan yang masuk terkait kejadian ini.

“Saya akan terus mengawal teman-teman pengemudi ojol agar nantinya bisa mendapatkan keadilan serta ganti rugi biaya yang sudah dikeluarkan pada pihak Pertamina yang mana dirasa menjadi pihak yang paling bertanggung jawab,” ungkapnya.

Daniel juga berpesan agar pengemudi ojol meminta struk pembelian usai mengisi BBM jenis apapun di SPBU Pertamina manapun ke depannya.

“Ya, jaga-jaga dan sebagai bukti kuat nantinya untuk pelaporan kalau mengalami motor brebet usai mengisi BBM di SPBU Pertamina,” pesannya.

Viprianto