Scroll Untuk Lanjut Membaca

LAMONGAN,Bangjo.co.id – Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional dan Hari Batik Nasional, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kabupaten Lamongan berkolaborasi dengan Squad Nusantara menggelar kegiatan Masak Akbar dan Baking Demo Inovatif di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, pada Kamis–Jumat, 6–7 November 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 500 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai sektor kuliner. Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kemandirian ekonomi lokal, sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam mendukung peningkatan kapasitas dan daya saing para pelaku UMKM.

Selain kegiatan masak akbar yang sarat nilai kebersamaan dan promosi produk lokal, sebanyak 120 pelaku UMKM juga mengikuti pelatihan baking demo. Kegiatan ini menghadirkan chef profesional yang membimbing peserta membuat berbagai varian kue modern seperti adona susu, kue Taiwan, mango steam cendol jelly, bolu ketan hitam coklat, keripik brownies, hingga lotus pia.

Panitia pelaksana, Devi Dwi Oktavia, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi wadah pengembangan keterampilan sekaligus inspirasi bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren pasar.

“Kegiatan ini kami rancang agar pelaku UMKM tidak hanya terampil dalam memproduksi, tetapi juga mampu berinovasi dan menyesuaikan diri dengan selera konsumen. Kami ingin produk lokal Lamongan memiliki ciri khas, kualitas, dan daya tarik yang bisa bersaing secara profesional,” ungkap Devi.

Ia menambahkan, seluruh peserta juga akan memperoleh sertifikat sebagai bentuk apresiasi atas komitmen mereka dalam meningkatkan mutu produk olahan pangan.

Sementara itu, Herlina Dwi Oktavia Diastuti, Pengembang Kewirausahaan Diskopum Lamongan, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendukung penguatan legalitas usaha bagi para pelaku UMKM melalui kemudahan perizinan dan pendampingan berkelanjutan.

“Saat ini sekitar 25 hingga 50 persen pelaku UMKM di Lamongan telah memiliki legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halal, dan izin PIRT. Kami terus melakukan pendekatan jemput bola melalui program Gerebek Tiga Perizinan, yakni NIB, Halal, dan PIRT, agar seluruh pelaku UMKM memiliki izin usaha yang lengkap,” jelas Herlina.

Lebih lanjut, Herlina menyampaikan bahwa Diskopum Lamongan menargetkan seluruh UMKM di Kabupaten Lamongan telah memiliki sertifikat halal pada Oktober 2026. Menurutnya, legalitas halal bukan hanya syarat administratif, tetapi juga menjadi jaminan mutu dan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan lokal.

“Sertifikat halal adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap kualitas dan keamanan produk. Ini juga menjadi kunci penting untuk memperluas akses pasar, baik nasional maupun global. Kami ingin pelaku UMKM Lamongan tumbuh sebagai wirausaha yang tangguh, kreatif, dan siap bersaing,” tambahnya.

Melalui kegiatan kolaboratif seperti Masak Akbar dan Baking Demo Inovatif ini, Diskopum Lamongan berharap semangat pemberdayaan dan inovasi di kalangan pelaku UMKM terus tumbuh.

“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi menjadi awal dari gerakan bersama untuk menciptakan produk unggulan Lamongan yang bernilai jual tinggi, legalitas terjamin, dan berdaya saing luas,” pungkas Herlina.

Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam mendukung transformasi UMKM menuju era yang lebih kreatif, produktif, dan mandiri, selaras dengan visi besar Lamongan sebagai daerah dengan ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

(Adi)