TULUNGAGUNG,Bangjo.co.id – UPT Puskesmas Banjarejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, telah membentuk kader kesehatan di setiap Desa, guna menekan penyebaran kasus TBC (tuberculosis) menghilangkan stikma negatif di lingkungan sosial terhadap penderita TBC.
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. TBC dapat disembuhkan dan dicegah, dan deteksi dini serta pengobatan yang tepat adalah kunci untuk menghentikan penularannya.
Kepala UPT Puskesmas Banjarejo Tumini, S.Tr.Keb. melalui bidang TBC Slamet Riyadi, AMK, mengatakan,” untuk TBC di Puskesmas Banjarejo, itu ada tarjet sekitar 554 suspek, dari bulan Januari sampai bulan November 2025 ini, sudah mencapai 442 suspek.
” Jadi sudah sekitar 80% lebih, untuk suspek yang kita harapkan itu seratus persen, tetapi sampai sekarang masih 80% lebih,” ungkap slamet Riyadi, diruang kerjanya pada kamis ( 27/11/2025).

Dikatakannya Slamet Riyadi, yang menjadi gendalanya itu, pertama masyarakat itu menganggap bahwa TBC itu dianggap penyakit batuk biasa, di berikan penyuluhan atau edukasi ke masyarakat dia itu sulit untuk periksa di Puskesmas, padahal untuk kerjasama di lintas sektor program itu sebetulnya sudah berjalan dengan baik dukungan dari Kepala Desa, Camat itu sudah tahu Bahwa penyakit TBC itu program Nasional,” jelas Slamet Riyadi.
lebih lanjut ia mengatakan, di sini ada 10 Desa, itu tiap Desa ada kader kesehatan khususnya untuk membantu penjaringan Suspek di sepuluh Desa di wilayah Kecamatan Rejotangan,” terangnya.
Semoga untuk menuju eliminasi tahun 2030 itu, capaiannya memang harus sudah 100% kalau sekarangkan, masih 80% lebih sedikit tidak sampai seratus,”katanya.
” Harapan kita, ya terus berkoordinasi sama lintas sektor untuk bisa mencapai hasil, supaya bisa mencapai 100%,” pungkas Slamet Riyadi,
(Shr)


