Jombang, Bangjo.co.id – Terkait kebocoran gas amonia dipermentasi i&g yang terjadi di PT. Cheil Jedang Indonesia (CJI), Kepala Desa Jatigedong Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Geram.
Pasalnya, manajemen PT CJI beberapa kali dihubungi tidak merespon dan terkesan ada pembiaran, padahal kebocoran gas amonia tersebut sangat berbahaya yang berdampak pada sesak nafas.
Saat dikonfirmasi Bangjo.co.id, Siti Junaidah Kepala Desa (Kades) Jatigedong, mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan manajemen PT. CJI yang terkesan membiarkan dampak bahaya yang dialami warganya. “Saya sudah berusaha menghubungi manajemen PT CJI namun belum ada respon sampai saat ini, Saya merasa tanggung jawab terhadap warga yang terdampak, “jelasnya. Senin, (19/12/2022).
Lanjut Siti, Saat kejadian kemarin banyak warga Saya panik dan mengalami sesak nafas, “bukan hanya warga yang sesak nafas, Saya pribadi mengalami sesak nafas dan mata pedih, “ungkapnya.
Harapan Pemerintah Desa (Pemdes) dan warga Jati gedong, PT. CJI setidaknya melaporkan kejadian tersebut atau mengkonfirmasi kepada pihak Pemdes agar tidak terjadi kekecewaan pada warga. “Setidaknya PT. CJI berkomunikasi dengan Pemdes untuk minta maaf atas kebocoran gas amonia yang berdampak pada warga, jangan terkesan membiarkan, ” harap Ibu Kades yang akrab dipanggil.
Ditempat yang sama, Kepala Dusun (Kasun) Ahmad Karyoto menambahkan, kebocoran gas amonia PT CJI Jumat kemarin berdampak pada 3 Dusun termasuk Dusun Lengkong. ” kemarin dusun yang terdampak Lengkong, Gedang, Gotan karena mengikuti arah angin ke timur, “terangnya.
Masih kata Ahmad, PT. CJI masih masuk wilayah Jati gedong, seharusnya perusahaan berkomunikasi dengan Pemdes. “Kami selaku Pemdes sudah ada pelaporan kepada PT. CJI, namun tanggapanya lambat dan sampai saat ini belum ada perwakilan dari perusahaan yang datang menemui warga, “cletuknya kepada Bangjo.co.id (red)