Penyelidikan Terhadap Tragedi Maut di Acara Pernikahan Wakil Bupati Garut
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudi Setiawan, telah mengajukan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) untuk Bripka Cecep Saeful Bahri yang meninggal dunia dalam kejadian maut di acara pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar Mulyadi. Kejadian ini terjadi pada hari Jumat, 18 Juli 2025, saat acara makan gratis berlangsung di Pendopo Kabupaten Garut.
Cecep, yang merupakan anggota Polres Garut, sedang bertugas menjaga keamanan masyarakat saat acara tersebut berlangsung. Selain Cecep, dua korban lainnya juga meninggal dalam kejadian ini, yaitu VA (8 tahun), warga Kecamatan Garut Kota, dan Dewi Jubaedah (61 tahun), seorang warga Jakarta Utara. Mereka tewas akibat desakan warga yang ingin masuk ke lokasi acara, sementara puluhan orang lainnya pingsan.
Menurut informasi yang diperoleh, Cecep sempat membantu seorang anak kecil yang terjatuh ke ambulans sebelum akhirnya tiba-tiba lemas dan pingsan. Meski mendapat pertolongan dari tim medis, nyawanya tidak berhasil diselamatkan. Rudi Setiawan menyampaikan rasa dukacita atas kematian tiga orang dalam kejadian ini dan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui kronologi dan penyebab pasti dari kericuhan tersebut.
Proses Pengamanan dan Koordinasi dengan Pihak Berwenang
Dalam penjelasannya, Rudi menyatakan bahwa pengamanan kegiatan tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur standar (SOP). Pihaknya menerima permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamankan rangkaian acara. Selain itu, rencana penanggulangan gangguan juga telah disusun sebelum acara dimulai.
Sebanyak 404 personel gabungan ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi hari guna memastikan kelancaran acara. Para petugas juga telah diberi pengarahan sebelum bertugas. Meski demikian, Rudi menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan apakah ada unsur kelalaian dalam pengamanan tersebut.
Informasi dari Bupati Garut
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyebutkan bahwa sebanyak 26 warga mengalami pingsan akibat kekacauan di acara tersebut. Menurut informasi yang diterima, kejadian ini disebabkan oleh kurangnya oksigen dan desakan warga, terutama karena adanya anak kecil yang ingin masuk ke lokasi acara.
“Antusiasme masyarakat terhadap acara ini sangat tinggi. Mereka ingin bergabung dan bersuka cita bersama,” tambah Bupati.
Kronologi Kematian Bripka Cecep
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menjelaskan kronologi kematian Cecep. Awalnya, warga mulai berdesak-desakan untuk masuk ke lokasi acara. Cecep mencoba mengatur alur masuk warga agar kondisi tetap terkendali. Ia juga membantu mengangkat orang-orang yang pingsan akibat desakan.
Setelah situasi agak reda, Cecep memutuskan untuk istirahat sejenak. Namun, tiba-tiba ia jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. Dengan cepat, tim medis memberikan pertolongan, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Profil Bripka Cecep Saeful Bahri
Bripka Cecep Saeful Bahri adalah anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek di Polres Garut. Ia lahir pada tahun 1986 dan memiliki pangkat Bripka, yang berada di bawah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) dan di atas Brigadir Polisi (Brigpol).
Dari catatan akun Facebook miliknya, Cecep adalah alumni SMA PGRI 1 Majalengka dan pernah menempuh pendidikan di Universitas Galuh Ciamis. Ia sudah menikah dengan Viee Novianti dan dikaruniai tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan.