JOMBANG, bangjo.co.id Majelis Pers Indonesia Raya (MPIR) menggelar pertemuan lintas komunitas media dan jurnalis di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Agenda utama dalam forum ini adalah konsolidasi keanggotaan, penguatan sinergi pers dan pemerintah, serta perumusan strategi kolaboratif lintas sektor. Namun yang menarik, peran aktif Organisasi Penggiat Anti Narkoba WRC BIRENDRA Jombang mencuat sebagai salah satu kekuatan strategis dalam barisan komunitas media lokal.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Ketua MPIR Mojokerto Simon, Wakil Ketua DPRD Jombang Syarif Hidayatullah (Gus Sentot) yang juga merupakan pembina WRC BIRENDRA, Kepala Dinas Kominfo Jombang Indro Wahyudi, Ketua JRPK Sahrehal dan organisasi penggiat anti narkoba Walet Reaksi Cepat keberadaan WRC BIRENDRA yang dikomandoi oleh Adi Waluyo serta beberapa perwakilan dari media yang ada di Jombang.
Dalam hal ini, WRC BIRENDRA dinilai memainkan peran penting sebagai jembatan antara media, masyarakat sipil, dan aparat penegak hukum (APH) dalam agenda pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Jombang.
“Media bukan hanya menyuarakan kebenaran, tapi juga menjadi mitra strategis dalam menyampaikan pesan-pesan advokasi sosial, seperti isu narkoba yang menjadi ancaman lintas generasi,” ujar Adi Waluyo. Ia menegaskan bahwa sinergitas dengan komunitas media sangat penting untuk penguatan jaringan memperluas dampak edukasi dan kampanye anti narkoba ke berbagai lapisan ditengah – tengah masyarakat.
Pernyataan tersebut disambut hangat oleh MPIR, yang dalam sambutannya Harisa menyatakan bahwa penguatan jejaring media harus melibatkan elemen-elemen sosial seperti WRC BIRENDRA. “Mereka bukan hanya mitra kerja, tapi juga merupakan bagian dari sistem ekosistem media yang memperjuangkan nilai dan kesadaran publik,” ucapnya.
WRC BIRENDRA Jombang selama ini dikenal aktif menggandeng jurnalis dan media lokal dalam menyebarluaskan isu-isu pencegahan narkoba, rehabilitasi, serta advokasi hukum bagi korban penyalahgunaan.
Dalam forum tersebut, organisasi ini bahkan disebut sebagai salah satu pilar yang memperkaya perspektif jurnalistik lokal dengan pendekatan berbasis nilai kemanusiaan dan perlindungan generasi muda.
Diskusi lintas komunitas ini juga membahas dinamika internal organisasi pers, termasuk transisi dari MPN ke MPIR, serta tantangan profesionalisme jurnalis lokal yang masih kerap diremehkan. Perwakilan, JRPK menekankan bahwa media dan pemerintah harus menjalin kemitraan yang sehat, di mana kritik disampaikan secara bertanggung jawab dan dijawab dengan keterbukaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Jombang, Indro Wahyudi, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan media harus dibangun di atas prinsip kepercayaan dan profesionalitas. “Kominfo tidak boleh alergi terhadap kritik yang membangun, justru harus menjadi fasilitator diskusi yang produktif,” tegasnya.
Menutup pertemuan, MPIR mengumumkan rencana forum lanjutan pada bulan Mei 2025, dengan fokus pada penguatan konsolidasi dan kontinuitas kerja organisasi.
Dalam forum tersebut, WRC BIRENDRA Jombang disebut akan dilibatkan lebih intensif sebagai mitra utama dalam kampanye-kampanye tematik yang bersifat lintas sektor.
Dengan kehadiran organisasi seperti WRC BIRENDRA, MPIR optimis ekosistem media lokal di Jombang akan tumbuh menjadi ruang yang tidak hanya kritis, tapi juga transformatif dan inklusif dalam menghadirkan solusi atas berbagai persoalan sosial.(Ad1)