Pernahkah kau merasa dicabut jauh oleh orang tertentu? Tetapi, engkau tak pasti tuduhanmu tersebut memang tepat. Bisa jadi perilaku beliau sesungguhnya normal-belaka. Kau-lah yang mungkin terlampau peka dan membaca lebih dari perbuatan-perbuatannya.
Jika ada orang mulai membuat batas atau menjaga jarak dari Anda, mengapa mereka melakukannya? Bisa saja tidak disebabkan oleh kesalahan yang Anda lakukan terhadapnya? Tembok yang dicobanya bangun di antara keduanya mungkin bukan akibat masalah dengan Anda.
Agar Anda tidak merasa bingung apakah seseorang benar-benar menjauh dari Anda atau mungkin itu hanyalah perasaan Anda sendiri, cobalah bandingkan hubungan Anda dengan delapan petunjuk di bawah ini. Semakin banyak karakteristik yang sesuai, semakin tinggi kemungkinan bahwa hal tersebut benar. Di sisi lain, jika tak ada tanda-tanda yang cocok sama sekali atau hanya satu atau dua kali dan jarang terjadi, bisa jadi itu hanya karena kebetulan.
1. Tidak lagi memulai komunikasi dengannya dan dia menjadi sangat susah dijangkau
Sekarang ini jarang sekali dia yang mengirimkan pesan padamu, entah itu lewat telpon, WhatsApp, atau media sosial lainnya. Dahulu kala mereka tidak pernah ragu untuk menelepon meski tak membutuhkan bantuan spesifik. Kebanyakan pembicaraannya adalah hal-hal biasa dan remeh temeh. Tetapi belakangan ini hp kamu hampir tidak pernah menampilkan notifikasi darinya lagi.
Meski kamu berniat untuk menghubunginya terlebih dahulu, kegagalan masih sering terjadi daripada kesuksesannya. Teleponmu berulang kali tanpa direspon atau bahkan beberapa kali langsung diakhiri. Begitu pula dengan pesan teks yang mungkin saja belum sempat dia bacakan. Jikalau pun telah dibacakannya, bisa jadi sangat telat sejak kirim dan sama sekali tidak pasti akan mendapat balasan.
2. Menolak ajakan-ajakanmu
Seseorang yang umumnya selalu senang pergi bersamamu akan terlihat jelas jika mereka mulai membentuk batasan dengan cara menolak ajakanmu secara berkelanjutan. Ini juga mencakup ketika Anda mengundang mereka ke lokasi atau acara kesukaan mereka. Sebagai contoh, apabila kamu mengajaknya untuk nonton film dan bahkan genre-nya adalah salah satu favoritenya, namun ia masih enggan meluangkan waktu.
Bila undangan Anda ditolakkannya, mungkin ada prioritas lain dalam hidupnya saat ini. Sebagai contoh, jika alasan penolakannya untuk nonton bioskop adalah sedang berusaha menghemat uang. Dalam kasus tersebut, coba tawarkan aktivitas tanpa biaya tambahan kepadanya. Jika ia bersedia, bisa jadi soal anggaran saja. Namun, bila bahkan acara cuma-cuma pun di tolak, kemungkinan besar perhatiannya tertuju pada sesuatu seperti persiapan akademik. Hal itu membuat apakah agenda teratur atau spontan selalu mendapat respon negatif dari dirinya.
3. Mengaku tak mengerti ketika ditanya oleh orang lain
Jika memang dia sungguh-sungguh tidak tahu tentang Anda, maka tanggapannya telah sesuai. Pastikan agar dia tidak membuat respons palsu yang dapat menyulut kekeliruan bagi pihak lain. Begitu juga apabila soalnya berhubungan dengan rahasia Anda yang seharusnya dirahasiakan. Tidak ada alasan untuk khawatir terhadap pendapatannya.
Namun, aneh rasanya jika orang lain hanya bertanya tentang hal-hal umum terkait Anda namun selalu menjawab bahwa mereka tidak tahu. Misalkan saja, seseorang bertanya apakah benar Anda lulus SNBT? Mereka menyatakan tidak tahu meskipun hubungan Anda dengannya sudah cukup dekat dan mereka sebenarnya mengetahui jawabannya. Sikap semacam itu dapat mencerminkan bahwa mereka enggan berhubungan dengan Anda dalam segala aspek.
4. Semakin percaya diri dalam mengemukakan pandangannya yang berbeda darimu
Kebebasan untuk menyampaikan pikiran memang telah ada selama bertahun-tahun. Namun, sering kali sahabat atau pasangan Anda hanya menyetujui pandangan Anda tanpa memberikan argumen tambahan. Sampai saat ini, mereka dikenali sebagai individu yang cenderung ikut-ikutan dan mencari jalan keluar paling mudah. Mereka tidak termasuk jenis orang yang gemar bersuara keras dan tantangan otoritas.
Akan tetapi, saat ini kamu semakin sering mengetahui bahwa ia mulai menyuarakan pendapatnya. Terkadang, apa yang disampaikannya bahkan bertentangan denganku hingga tampak seperti kami tidak cocok lagi. Mungkin saja dia merasa lelah hanya untuk selalu setuju dengan sudut pandangmu padahal pemikirannya berbeda. Dia pun memiliki keinginan agar orang lain dapat melihat perspektif pribadinya. Dengan begitu, mereka akan sadar bahwa kita merupakan individu-individu dengan pikiran dan ide yang unik.
5. Mengklarifikasi bahwa dia bukanlah kamu dan begitu pula sebaliknya
Bisa jadi dalam percakapan Anda sering kali membayangkan menjadi orang lain dan menghadapi situasi mereka. Misalnya saja ketika Anda berkomentar, “Jikalau saya menjadi Anda, akan lebih baik jika saya pergi ke luar kota agar hidup saya semakin maju.” Kemudian dia menjawab bahwa ia tidak bisa menjadi versi Anda.
Pernyataan ini bukanlah satu-satunya kali. Dalam obrolan-obrolan sebelumnya, dia juga sering menyampaikannya setiap kali Anda mencoba untuk bersikap seperti diri sendiri. Jangan remehkan petunjuk jelas ini. Ada orang yang enggan diposisikan dalam cara Anda membuat keputusan. Mereka merasa bahwa mereka tidak harus mengetahui apa yang akan Anda lakukan jika berada di posisi mereka beserta alasannya.
6. Menolak pertolonganmu dan lebih memilih untuk membayar layanan orang lain
Di satu sisi, hidup tanpanya membuatmu lebih leluasa dan tak repot-repot lagi dengannya. Mungkin ini adalah sesuatu yang pernah kau idam-idamkan. Jika dia membutuhkan pertolongan, cukup tanyakan pada orang lain atau sewa profesional untuk membantu masalah tersebut. Namun disisi lain, ketika situasi ini nyata terjadi, ada rasa kehilangan dalam hati mu.
Tiba-tiba Anda merasa kurang diperlukan padanya. Jangan khawatir berlebihan; bisa jadi tidak ada yang benci pada Anda. Mungkin saja mereka mengalami masalah karena sudah sering kali merepotkan Anda. Kini mereka ingin mencoba menjadi lebih mandiri meskipun keterampilan tersebut memiliki batasan tertentu. Saat sungguh-sungguh membutuhkan bantuan, pilihan mereka adalah menyewa layanan profesional demi menghindari kebiasaan merepotkan orang lain tanpa pertimbangan.
7. Mulai menyembunyikan beberapa hal daripada diri Anda
Makin ke sini makin sedikit yang diketahui olehmu tentangnya. Padahal, dulu kamu seperti orang yang tahu segalanya mengenai diri dan kehidupan pribadinya. Ia sendiri yang menceritakan setiapnya. Masa lalunya, persoalan dalam keluarganya, hingga rencana-rencana hidupnya dibeberkan padamu. Akan tetapi, kini ia terkesan menutup diri.
Kamu berbicara tentang topik-topik biasa dan kadang-kadang dia enggan merespons pertanyaan-pertanyaan yang tampaknya normal dengan alasan bahwa informasinya bersifat rahasia. Bisa jadi dia hanya sadar akan pentingnya memiliki batasan saat membahas masalah pribadi. Mungkin juga ada individu lain seperti pasanganmu yang lebih memilih agar tidak terlalu banyak membongkar detail privasi diri.
8. Hanya beberapa kali saja saat Anda tiba, dia masih ada di sana. Sebaliknya, hampir setiap waktu lainnya, begitu Anda muncul, dia malah meninggalkan tempat tersebut.
Jika hal itu hanya terjadi sekali atau dua kali, mungkin Anda tidak akan merasakan adanya sesuatu yang aneh. Mungkin saja pada waktu tertentu ia harus buru-buru karena suatu aktivitas. Namun jika situasi tersebut kerap terulang di mana dia secara tiba-tiba menghilang saat Anda ingin menyertainya atau mendekatinya, kemungkinan besar ada motif dibalik perilaku tersebut.
Dia berupaya menjaga jarak dari Anda. Mungkin alasannya adalah rasa tidak enak saat bersama Anda. Meski demikian, kecanggungan itu belum tentu jelek. Orang yang sangat pendiam serta cepat grogi biasanya langsung menghindar jika orang yang disukainya semakin dekat.
Amati ekspresi muka mereka untuk memverifikasi. Jika ada yang meninggalkan tempat dengan pipi merona layaknya rasa malu, sedikit tertawa namun mencoba menyembunyikan wajahnya, itu pertanda bahwa orang tersebut sesungguhnya bahagia karena adanya Anda. Mereka hanya gugup dan enggan bertemu tatap langsung akibat ketidaktahuannya. Namun apabila ciri-ciri wajahnya kelihatan tegar seakan menekan jijik, bisa dipastikan bahwa individu tersebut tidak memiliki perasaan baik kepada Anda.
Apabila Anda melihat seseorang mulai membuat batas dengan Anda, langkah pertama adalah melakukan refleksi pribadi. Jika Anda yakin bahwa Anda tidak bersalah terhadapnya, maka bertanya secara langsung tentang perubahannya kepada orang tersebut pun bisa dilakukan. Alternatif lain, Anda dapat mencari informasi dari teman atau kerabatnya untuk memverifikasi apakah kondisi dan hubungan antara Anda berdua sedang bermasalah atau sebaliknya.
