Seva Sajikan Solusi Digital untuk Membeli Mobil Baru, Mengatasi Penurunan Penjualan Tahun 2025

Scroll Untuk Lanjut Membaca


Bangjo.co.id

Penjualan kendaraan bermotor di Indonesia tahun 2025 ini tercatat turun sebesar 4,7 persen jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2024.

Pada tahun 2025 di mana terdapat tekanan ekonomi serta peningkatan penjualan kendaraan bermotor yang melambat, Seva berupaya untuk menyuguhkan sebuah solusi.

Solusi ini dihadirkan oleh divisi Astra Financial yang menawarkan pelayanan digital untuk membeli kendaraan bermotor baru dengan tagar #UrusanMobilSepraktisItu.

Dengan menggunakan platfom ini, para pengguna dijanjikan bisa merasakan pelayanan yang jelas, terjamin keamanannya, serta mudah digunakan.

Fitur utama di Seva salah satunya adalah kalkulator kredit, yang membantu pelanggan menghitung estimasi angsuran mobil berdasarkan kondisi keuangan mereka.

Ciri khas ini amat bermanfaat bagi proses pengambilan keputusan yang cermat sebelum mengajukan pinjaman.

Untuk menarik konsumen, Seva secara berkala menyajikan beragam promosi menarik seperti potongan harga khusus, uang kembali, serta suku bunga rendah bagi pembelian mobil tertentu yang bekerja sama dengan Astra Group.

Satu dari promosi yang saat ini berlangsung adalah pengembalian dana senilai Rp 2 juta untuk setiap pembelian mobil baru lewat.
seva.id
.

Dengan fasilitas dan promo yang ditawarkan oleh Seva, semoga dapat merangsang kembali penjualan otomotif pada tahun 2025 ini.


PENJUALAN KENDARAAN MENURUN PADA TAHAUN 2025

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales mengalami penurunan sebesar 4,7% menjadi 205.160 unit jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2024.

Penjualan otomotif ritel juga terjun tajam sebesar 8,9%, mencapai angka 210.483 unit.

Meskipun umumnya pada bulan Ramadan dan Idul Fitri penjualan mobil meningkat, tetapi pola tersebut tidak berlaku untuk tahun 2025.

Penurunan kemampuan konsumen untuk membelanjakan uang karena inflasi dan suku bungan yang melonjak, bersama dengan ketidakpastian mengenai aturan pajak lokal seperti opsi pajak daerah, merupakan penyebab paling signifikan.

Menurut pernyataan Jongkie Sugiato dalam rilis Seva (01/05), “prediksi penjualan kendaraan bermotor secara nasional untuk tahun ini berkisar antara 800.000 sampai dengan 900.000 unit.”

Proyeksi ini pun bakal terbentuk berdasarkan situasi ekonomi makro serta arah dari kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, terutama dalam bidang otomotif.

Dalam urutan penjualan mobil paling laris di bulan Maret 2025, Toyota Kijang Innova menduduki peringkat pertama dengan total 5.353 unit yang berhasil terjual, mengikuti dekatnya adalah Toyota Avanza sebanyak 5.069 unit serta Daihatsu Sigra mencapai angka 4.309 unit.

Barang buatan Jepang tetap unggul, walaupun pabrikan asal Tiongkok kini mulai menarik minat pembeli lokal yang semakin meningkat.


GELIAT SEGMEN KENDARAAN LISTRIK

Pada saat yang sama, sektor mobil listrik mulai mengalami peningkatan berkat peranan pemerintah.

Pemerintah memberikan insentif dalam bentuk Pengenaan Cukai Tertanggung Pemerintah (PCTP) sebesar 10% bagi kendaraan roda empat yang menggunakan tenaga listrik dari baterai dengan Persentase Kandungan Dalam Negeri (KDN) setidaknya 40%, serta tarif 5% untuk KDN antara 20-40%.

Harapannya adalah kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan pangsa pasaran untuk kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.