Bangjo.co.id
,
Jakarta
– Federasi Diabetes Dunia yang disebut juga sebagai IDF secara resmi telah menerima pengakuan tersebut
diabetes
Tipe 5, merupakan varian diabetes yang membedakan dirinya dari jenis 1 dan 2, sekaligus dikaitkan dengan masalah kekurangan gizi jangka panjang. Penemuan ini disampaikan secara resmi selama Konferensi Dunia tentang Diabetes IDF di Bangkok, Thailand pada tanggal 15 April 2025.
Pada konferensi itu, Presiden IDF Peter Schwarz menyatakan penciptaan tim tugas Kencing Manis Jenis 5 guna merancang standar diagnosis resmi serta panduan pengobatan bagi ragam diabetes yang baru ini. Tim tersebut bakal mendirikan database riset dunia dan membuat bahan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan.
Kelompok Kerja untuk Diabetes Jenis 5 dipimpin oleh Meredith Hawkins, seorang spesialis endokrinologi dan penemu serta Direktur Global Diabetes Institute di Albert Einstein College of Medicine yang berlokasi di New York, bersama dengan Nihal Thomas, guru besar bidang endokrinologi dari Christian Medical College (CMC) di kota Vellore, India.
Pengakuan ini menandai momen penting dalam pemahaman diabetes dan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi manusia. Diabetes tipe 5 diperkirakan menyerang 20 hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama di kawasan seperti Asia dan Afrika.
Apakah Terdapat Diabetes Jenis 5?
Dikutip dari laman
IDF
,
Konsep diabetes jenis 5 berkaitan dengan sindrom defesiensi insulin berat (SIDD), di mana terdapat peningkatan level defisiensi insulin serta ketidakmampuan dalam menjaga keseimbangan metabolisme. Berbeda dari diabetes tipe 2, diabetes tipe 5 biasanya dipicu oleh masalah kekurangan nutrisi jangka panjang saat masih anak-anak atau remaja.
Seperti diketahui, diabetes tipe 1 hasil dari kerusakan autoimun pada sel-sel penghasil insulin. Diabetes tipe 2 ditandai dengan ketakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya. Sementara diabetes tipe 5 berbeda. Tipe ini diyakini berasal dari gangguan perkembangan pankreas akibat kekurangan nutrisi jangka panjang.
Diabetes
Tipe 5 sudah ditemukan selama lebih dari 70 tahun, tetapi penyakit ini umumnya terlupakan dalam pembicaraan tentang kesehatan dunia. Keadaan tersebut baru teridentifikasi pada paruh kedua abad ke-20 dan kerap disalahartikan sebagai diabetes jenis 1 atau 2.
Sekarang sebelumnya, menurut teori yang berlaku, kondisi tersebut timbul akibat adanya resistansi insulin. Namun dalam beberapa tahun belakangan, riset terbaru — yang dikendalikan oleh Hawkins — telah mengidentifikasi pola metabolik khusus dan berbeda untuk kondisi ini.
Penderita diabetes tipe 5 mengalami defisiensi insulin, tetapi tak resistan terhadap insulin. Banyak penderita diabetes yang dapat mengelola diabetesnya dengan pengobatan oral daripada dengan suntikan insulin.
Melihat diabetes jenis 5 umumnya muncul di area dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas, metode yang ekonomis ini bisa menjadi sangat vital bagi daerah yang telah berupaya keras menangani peningkatan kasus penyakit tersebut.