Bangjo.co.id,
JAKARTA –
Diet
Telur saat ini menjelma sebagai salah satu cara populer untuk menurunkan berat badan yang sering dibicarakan.
Berbekal pola makan yang cukup simpel, program diet tersebut dijanjikan bisa menghasilkan penurunan bobot sampai 10 kilogram dalam hitungan minggu. Akan tetapi, perlu dipastikan pemahaman tentang penggunaannya secara tepat supaya pencapaian hasilnya masih tergolong sehat serta dapat bertahan lama.
Apa Itu Diet Telur?
Dilansir dari
medicaldaily.com
, pada Rabu (30/4/2025), program diet berfokus pada telur merupakan metode yang memiliki jumlah kalori rendah namun kaya nutrisi.
protein
Yang menekankan pada pengonsumsian telur sebagai pemasok primer gizi. Umumnya, pola makan ini dilakukan dalam jangka waktu dua sampai tiga minggu.
Di luar telur, sejumlah variasi dari pola makan ini mengizinkan asupan sayuran yang kaya akan serat namun rendah karbohidrat, jenis buah-buahan tertentu, dan juga sumber protein ekstra seperti ikan atau daging ayam tanpa kulit.
Telur dianggap sebagai pilihan utama untuk makanan karena kaya akan protein berkualitas tinggi, vitamin, mineral, serta lemak yang baik bagi tubuh. Nutrisi ini bukan saja membantu dalam pengurangan berat badan, tapi juga menjaga massa otot saat asupan kalori lebih rendah dari kebutuhan.
Cara Melakukan Diet Telur
Dilansir dari
Medical News Today
, ada beberapa varian dari diet telur, tetapi pada intinya, seperti di bawah ini.
1. Makan Pagi: Sajikan dua sampai tiga buah telur rebus bersama dengan sayuran berkarbohidrat rendah seperti bayam atau brokoli.
2. Makan Siang: Antara satu sampai dua butir
telur,
ditambahkan pula dengan bahan berprotein rendah lemak (misalnya dada ayam bakar) serta sayur-sayuran.
3. Makan malam: Sajian mirip seperti makan siang, namun dalam porsi yang lebih sedikit.
4. Cemilan: Buah-buahan yang rendah gula, seperti apel hijau ataupun berry.
5. Minuman: Air mineral, infus herbal tanpa tambahan gula, serta kopi hitam dengan porsi terbatas.
Pada praktiknya, sebaiknya mengurangi konsumsi karbohidrat tinggi seperti roti, nasi, dan pasta. Selain itu, hindarilah juga makanan yang telah diproses, fast food, serta minuman manis.
Manfaat Diet Telur
Diet yang kaya akan protein, misalnya konsumsi telur, bisa menambah perasaan kenyang, memacu laju metabolisme, serta mengurangi hasrat makan. Ini membuat individu dapat mengkonsumsi jumlah kalori yang lebih rendah dengan cara yang alami tanpa harus merasakan lapar berlebihan.
Di samping itu, telur memiliki nutrisi seperti vitamin D dan kolin yang baik bagi kerja otak serta sistem imun. Jika Anda mencampurkan pola makan ini dengan latihan gerak lembut, maka menurunkan bobot sebanyak 10 kg dalam waktu satu bulan bisa dicapai.
Resiko serta Aspek yang Harus Ditanggapi dengan Serius
Walaupun tampak menggoda, diet telur memiliki beberapa bahaya. Memakan telur secara berlebihan tanpa mencampurnya dengan jenis makanan lain bisa membuat kurangnya serat, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan seperti konstipasi. Tambahan lagi, pola makan ini tidak disarankan untuk dijalani lama-lama sebab bisa merusak keseimbangan gizi Anda.
Anda bisa menjalani program diet ini selama maksimal tiga minggu. Selebihnya, Anda perlu pelan-pelan mengembalikan pola makan menjadi seimbang dan memasukkan variasi dari semua jenis grup makanan.
Untuk orang yang memiliki masalah kesehatan spesifik, misalnya kadar kolesterol tinggi atau penyakit pada organ ginjal, disarankan untuk berbicara terlebih dahulu dengan dokter atau pakar nutrisi sebelum mulai menjalani diet tersebut. Mengonsumsi telur secara berlebih dapat mengakibatkan peningkatan masalah bagi mereka yang tidak mendapatkan pengawasan medis yang tepat.
Diet telur memberikan metode efektif untuk mengurangi berat badan sampai 10 kilogram jika dijalankan dengan ketat dan dalam periode tertentu. Keberhasilannya bergantung pada penyesuaian rutinitas diet, pilih makanan bernutrisi, serta menjaga asupan gizi yang cukup setiap hari.
Sama seperti pada setiap metode diet, kunci kesuksesannya terletak pada kedisiplinan, pengetahuan yang mendalam, serta berkonsultasi dengan ahli kesehatan profesional demi menjaga efektivitas dan kesejahteraan tubuh dalam jangka waktu lama.
(Mianda Florentina)