Bangjo.co.id
– Apakah Anda pernah memperhatikan bahwa ketika tertidur, tubuh kita cenderung membentuk posisi mirip dengan bayi di rahim ibu? Disebut juga sebagai “mlungker” dalam istilah Jawa, sikap tidur ini lebih dari sekedar kebiasaan biasa. Ahli mengklaim bahwa postur tidur tersebut bisa menjadi cerminan tentang aspek psikologis serta karakter individunya.
Posisi tidur yang menggulung diri atau merapat adalah ketika seseorang tertidur dengan badan condong ke satu sisi, lutut diangkat mendekati dada, serta postur tubuh terbentuk layaknya huruf “C”. Kondisi tersebut mirip dengan sikap bayi dalam kandungan, oleh karena itu sering pula dinamakan sebagai “posisi janin” atau “fetal position”.
Berdasarkan Sleep Foundation, ini merupakan salah satu cara berbaring yang paling sering digunakan, khususnya oleh perempuan.
Arti Psikologis Di Balik Posisi Tidur Menggelung
Posisi tidur yang melengkung mungkin menunjukkan keperluan seseorang akan perasaan aman dan perlindungan. Menurut informasi dari Grouport Therapy, gaya ini bisa jadi metode bagi tubuh untuk menghadapi stres atau cemas, sebab tanpa disadari hal itu membawa kembali ingatan tentang saat-saat di mana orang tersebut merasakan keselamatan dan pengampunan di dalam rahim ibu.
Selanjutnya, studi yang dilakukan oleh Samuel Dunkell di era 1970-an mengindikasikan bahwa orang yang tertidur dengan posisi janin umumnya lebih beremosi dan rawan akan rasa cemas. Akan tetapi, mereka sering kali mempunyai kemampuan empati yang tinggi serta bersifat peka terhadap perasaan sesama manusia.
Di luar aspek psikologisnya, tidur dalam posisi terlurus juga memberikan beberapa manfaat kesehatan. Menurut Sleep Foundation, gaya tidur ini bisa membantu meredakan sakit punggung dan leher, selain itu juga sangat baik untuk ibu hamil sebab dapat memperbaiki aliran darah menuju bayi yang ada di rahim.
Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa cara berbaring ini sebajiknya tidak terlalu sempit atau keras, agar kita bisa mencegah kekakuan otot serta persendian. Penggunaan bantal yang menopang leher sambil menjaga postur badan tetap santai akan sangat berguna dalam pencegahan rasa tak nyaman tersebut.
Posisi tidur yang melingkar atau menyamping tidak hanya merupakan suatu kebiasaan, namun juga bisa menunjukkan kondisi psikologis dan karakteristik individu tersebut. Keperluan merasa terlindungi, cenderung emosi, dan tingkat sensitifitas seseorang bisa dilihat dari bagaimana mereka tertidur. Mengenali arti di balik posisi tidur ini dapat mempermudah proses pemahaman tentang diri sendiri dan pada gilirannya meningkatkan mutu istirahat serta kesejahteraan umumnya.