Orang yang Sukar Membersihkan Rumah Saat Marah, Umumnya Memiliki 8 Ciri Khas Ini

Scroll Untuk Lanjut Membaca


Bangjo.co.id

– Beberapa orang melakukan berbagai hal ketika sedang marah, seperti membuang barang, bertahan dalam keheningan, berkata-kata dengan kata-kata kasar, atau malah membersihkan rumah.

Bisa jadi tidak biasa bila ada orang yang senang membersihkan rumah ketika merasa marah, demikian informasi dari halaman Klik Dokter pada hari Kamis (01/05). Tindakan itu dapat dikelompokan sebagai amarah sehat atau “healthy anger”.

Manfaat dari
healthy anger
merupakan membantu individu agar tetap berfokus pada pemecahan masalah yang ada, sebab umumnya ketika sedang marah, orang cenderung kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Menurut artikel di DM News pada hari Kamis (01/05), individu yang cenderung membersihkan rumah ketika sedang marah, umumnya memiliki delapan tanda karakteristik tertentu tersebut.


1. Mampu Menyalurkan Emosi

Dimulai dengan menyapu lantai dapur sampai merapikan kembali rak buku. Mereka merupakan individu yang menuangkan emosi mereka menjadi gerak nyata.

Apabila kau menemukan tanganmu memegang sapu ketika sedang marah, pengingat ini mungkin membantu: itu bukan sekadar tindakan acak, melainkan metode unik untuk menyikapi kekacauan internal yang tengah kau alami.


2. Perhatian terhadap Detail

Untuk mereka, amarah bukan saja merangsang pembersihan tetapi juga menambah fokus pada aspek-aspek detil. Mereka menyadari elemen-elemen kecil yang umumnya luput dari pengamatan.

Seperti debu di balik furnitur, noda pada tembok, dan bingkai foto yang agak miring. Membenarkan semua kesalahan kecil itu memberikan rasa puas yang luar biasa.

Seperti halnya amarah mereka bisa meningkatkan konsentrasi dan menjadikannya penyemprot gigi yang tekun.


3. Manfaat Terapeutik

Saat kita merasakan amarah, tubuh memasuki fase “bertarung atau melarikan diri” dan menghasilkan adrenalin di dalam tubuh.

Eksitasi ini memberikan kita dorongan energi yang harus dilepaskan. Membersihkan rumah menjadi jalannya ideal bagi pengeluaran tenaga tersebut. Melakukan pekerjaan pembersihan merupakan kegiatan fisik yang mengharuskan kita bergerak dan berkonsentrasi, sekaligus membantu dalam melampiaskannya secara efektif.

Di samping itu, langkah penghapusan ini menghasilkan efek instan dengan menciptakan area yang lebih bersih dan tertib, sehingga memberikan perasaan keberhasilan serta kendali atas situasi, yang pada gilirannya dapat meredam amarah.


4. Keinginan untuk Kontrol

Saat hidup memunculkan situasi sulit kepada kita, sering kali rasanya tak berdaya. Akan tetapi, walaupun kita tidak bisa menentukan hal-hal di luar sana, satu-satunya hal yang masih bisa dikontrol ialah sekitar dan orang-orang terdekat.

Ketika sedang kesal, Anda akan menata segala sesuatunya, misalnya membuat tempat menjadi lebih rapi. Dengan cara ini, perasaan tersebut cenderung muncul berulang kali ketika melihat sekitar yang telah diorganisir dengan baik.


5. Peningkatan Efisiensi

Untuk mereka, amarah sudah merubahnya menjadi alat membersihkan yang luar biasa cepat dan juga membantu dalam penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang umumnya memerlukan waktu berjam-jam.

Sepertinya intensitas perasaannya diubah menjadi intensitas tindakan, yang juga memacu penyelesaian sesuatu dengan lebih cepat dan efisien.


6. Tenang dalam Kekacauan

Mungkin terdengar ganjil, namun saat dilanda amarah, membersihkan rumah bisa menghasilkan ketenangan. Anda mungkin merasa kesal akan menimbulkan keributan lebih lanjut, tapi faktanya malah sebaliknya.

Gerakan fisik bersih-bersih, tindakan berulang, serta konsentrasi yang diperlukan, semuanya bergabung menjadi irama yang menyejukkan.

Walaupun kelihatannya seperti suatu paradoksal, membersihkan diri ketika sedang marah justru bisa menghasilkan perasaan damai di dalam keriuhan.


7. Latihan Kesadaran

Pemahaman tentang perbuatan muncul secara keseluruhan dan berpartisipasi penuh di saat ini, meskipun hal itu sering kali dikaitkan dengan praktik tenang seperti meditasi atau yoga.

Namun, Membersihan rumah pun dapat diartikan sebagai suatu pengakuan. Saat merasa marah dan memulai pembersihan, Anda mengekspresikan diri tak hanya lewat pergerakan tetapi dengan totalitas mengikuti proses yang sedang berlangsung.

Anda mengamati tekstur spon, aroma sabun, dan bunyi vacuum cleaner. Di samping itu, Anda juga mencermati seluruh detil yang kotor. Melalui pendekatan seperti ini, proses pembersihan berubah menjadi sebuah latihan kesadaran.