SIDOARJO, Bangjo.co.id – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ghozini di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Bangunan masjid di kompleks pesantren tersebut roboh pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, saat puluhan santri tengah melaksanakan ibadah sholat Ashar berjamaah.
Peristiwa nahas itu terjadi ketika proses renovasi masjid masih berlangsung. Menurut informasi awal, lantai atas bangunan yang baru saja dilakukan pengecoran tiba-tiba ambruk, menimpa para santri yang berada di dalamnya. Puluhan santri terjebak di bawah reruntuhan sebelum berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat.
Hingga Senin malam, proses evakuasi masih terus dilakukan. Tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD Sidoarjo, Basarnas, Dinas Kesehatan, PMI, hingga relawan masyarakat berjibaku mengevakuasi korban dari puing-puing bangunan. Alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pencarian.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, mengatakan penyebab runtuhnya bangunan masih dalam tahap penyelidikan.
“Kami telah menurunkan tim Inafis dan akan memeriksa saksi-saksi serta pihak terkait untuk mengetahui secara pasti penyebab kejadian ini. Saat ini fokus utama adalah penyelamatan korban,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 21.00 WIB, total korban tercatat 82 orang, dengan rincian:
– RSUD Sidoarjo: 34 orang luka-luka
– RS Delta Surya: 5 orang luka-luka
– RS Siti Hajar: 43 orang (42 luka-luka, 1 meninggal dunia)
Korban meninggal dunia diketahui bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15), santri asal Surabaya. Sementara puluhan korban luka-luka masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat.
Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga dijadwalkan meninjau langsung lokasi kejadian.
Masyarakat diimbau tidak mendekati lokasi kejadian demi kelancaran proses evakuasi dan penyelidikan. Aparat juga memastikan informasi resmi terkait perkembangan korban maupun penyebab kejadian akan terus diperbarui secara berkala.
Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi keluarga besar Ponpes Al Ghozini. Ratusan santri dan wali murid larut dalam tangis haru ketika mendengar kabar robohnya masjid yang selama ini menjadi pusat kegiatan ibadah mereka.(*)




