Bangjo.co.id – Kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) merupakan salah satu faktor utama yang dapat memicu penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke. Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Menurut informasi dari situs kesehatan kondisi ini tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi juga dapat dialami oleh kalangan muda.
Salah satu kebiasaan yang patut diwaspadai adalah duduk dalam waktu yang lama. Aktivitas seperti bermain gim, menonton film, atau belajar dalam posisi duduk yang berkepanjangan dapat mengurangi aktivitas fisik dan memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini berdampak pada peningkatan kadar LDL yang dapat menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak.
Pola makan yang tidak sehat juga menjadi penyebab utama meningkatnya kolesterol jahat. Konsumsi makanan cepat saji, daging berlemak tinggi, serta produk susu dengan kandungan lemak tinggi dapat memperburuk kondisi tubuh. Makanan-makanan tersebut mengandung lemak jenuh yang dapat memicu produksi LDL secara berlebihan.
Selain lemak, konsumsi makanan tinggi gula juga perlu dihindari. Gula yang berlebihan dapat mendorong hati untuk memproduksi trigliserida dan kolesterol jahat dalam jumlah besar. Kebiasaan ini sering kali tidak disadari, terutama oleh mereka yang gemar mengonsumsi makanan dan minuman manis secara rutin.
Kebiasaan minum kopi secara berlebihan, terutama jenis kopi tanpa filter seperti French press, kopi Turki, dan espresso, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. Kandungan cafestol dalam kopi tanpa filter diketahui dapat memengaruhi metabolisme kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis dan jumlah konsumsi kopi harian.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stres. Ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol jahat. Mengelola stres dengan baik melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat membantu menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular.***