Scroll Untuk Lanjut Membaca

TULUNGAGUNG,Bangjo.co.id – Dalam rangka apel peringatan HUT Ke- 80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025, Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI) Pengurus Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur menggelar pengukuhan Ibunda Guru Kabupaten Tulungagung Dra. Hj.Endang Dwi Retnowati Gatut Sunu Wibowo oleh ketua Provinsi PGRI Jatim Dr. Dra. Hj. Dwi Retnani Sinarwati, M.Si,

Rangkaian kegiatan mengambil tema ” Guru Bermutu Indonesia Maju, Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas ” yang digelar di Sekretariat PGRI Kabupaten Tulungagung Jln. Raya Boyolangu Km 5 Tulungagung, rabu (26/11/2025).

Acara dihadiri Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo,S.E.,M.E beserta Istri Dra. Hj. Endang Dwi Retno, Wakil Bupati H. Ahmad Baharudin, S.M, Ketua Provinsi PGRI Jatim Dr. Dra. Hj. Dwi Retnani Sinarwati, M. Si bersama Dr. Lailah Misyarofah, M. Pd, Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung Muhadi dan ribuan para Guru yang jadir.

Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung Muhadi, dalam pembukaan sambutannya mengucapkan,” Hiidup guru !!! hidup PGRI !!!! solidaritas siapa kita ” Indonesia ” semangatnya.

Saya ucapkan terimakasih atas kehadiran Bupati Tulungagung beserta wakil juga ada Kadin ini merupakan suatu kehormatan bagi kami selaku pengurus PGRI

Perlu saya sampaikan bahwa PGRI menaungi dan mengikat semua Guru yang ada di Kabupaten Tulungagung baik dalam naungan Diknas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, cabang Dinas povinsi cabang trenggalek maupun di dalam naungan kemenag, semua kita satukan dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tulungagung,

” Jadi, PGRI memang pantas mempersatukan dan menjalin soligritas dan solidaritas,” ucap ketua PGRI Tulungagung Muhadi.

Dikatakannya Muhadi, saya hanya menyampaikan pesan dari rekan rekan Guru, pesannya ” mohon Pak Bupati, Pak Wabup jajaran segenap Pemerintah Tulungagung segera ada kejelasan nasip adik adik kami, anak anak kami, GTT, PTT yang menunggu P3K paruh waktu, mudah mudahan kehadiran kita disini nanti akan memberikan semangat baru bagi kita semua dan harapan baru dan kenyataan tidak lama bahwa P3K paruk waktu itu akan segera terealisasi,’ harap Muhadi.

Dan juga rekan rekan Kepala Sekolah yang merangkap dua sekolah, bahkan ada yang merangkap tiga sekolah, tak bisa membayangkan ” ngopeni sak omah wae koyok ngono abote, opo meneh dua rumah opo tiga rumah ” mohon segera di isi jabatan Kepala Sekolah mulai dari TK, SD dan SMP yang sekitar 120 lebih yang kosong.

” Harapan kami, bulan Desember nanti di tahun Baru Januari tahun 2026, ada Kepala Sekolah yang baru,” pintanya.

Lebih lanjut ia mengatakan yang terakhir yaitu para Guru, kadang kenaikan pangkat itu agak lama, mohon nanti kiranya Pak Bupati, Pak Wabup, Pak Kadin diiringi dengan hujan rintik rintik, suasan a sejuk itu nanti nasib para guru guru kami yang ingin naik pangkat tidak sampai 6 – 7 tahun, tetapi tepat 4 tahun itu bisa lancar naik pangkat,” ujarnya Muhadi kepada Bupati Tulungagung beserta wakil dan Dinas.

Ia mengatakan, kepada 1800 guru yang hadir, terkait sejarah lahirnya Hari Guru Nasional, kelahiran Hari Guru Nasional itu tidak bisa dipisahkan, dengan lahirnya Hari Ulang Tahun PGRI yaitu tanggal 25 November,

Mengapa saya mengambil contoh yang sempit yaitu Hari Guru Nasional, karna di sinyalir, itu ada upaya upaya secara sistematis untuk memisahkan Hari Guru Nasional dengan Hari Ulang Tahun PGRI

Marilah kita menenggok sejarah Hari Guru Nasional tahun 1994 melalui keputusan Presiden nomer 78 disitu diputuskan Bapak Presiden tentang Hari Guru Nasional memutuskan, mempertimbangkan, A bahwa peran Guru itu sangat utama di dalam pembangunan Nasional khususnya pengembangan di dunia pendidikan,

Pertimbangan B bahwa setiap tanggal 25 Novembet di peringati sebagai Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk menghargai itu, maka ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional yang ditandatangani Presiden Soeharto,” tutup Muhadi.

Sementara itu Dra. Hj. Endang Dwi Retnowati mengucapkan terimakasih, telah dinobatkan sebagai Ibunda Guru Kabupaten Tulungagung, walaupun sebenarnya sudah menjadi guru selama 30 tahun.

Hari ini kita merayakan dua momen agung yaitu HUT PGRI Ke- 80 dan HGN 2025.

Angka 80 bukan sekedar hitungan usia, karna angka ini adalah simbul tahun keteguhan, tahun pengabdian, perjuangan Guru untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik, bagi anak bangsa.

” Saya disini bukan hanya istri Kepala Daerah, tetapi saya merupakan sahabat dari panjengan semuanya, karna saya terlahir dari anak Guru,” pungkas Dra. Hj Endang Dwi Retno

Sementara itu, Bupati Tulungagung H. Hatut Sunu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan, puncak peringatan HUT PGRI Ke- 80 dan HGN 2025 di sekretariat PGRI Kabupaten Tulungagung

Di usia 80 tahun ini, PGRI harus menunjukkan kebebasan dan memperjuangkan martabat guru sekaligus menjadi organisasi yang lincah dan proaktif.

Semoga PGRI betul betul fokus pada perkembangan kualitas murni dan menjadi penjaga etika progresi guru, apa bila peran ini bisa dilakukan dengan baik

” Saya percaya harapan masyarakat, harapan publik seirama dengan tema ” Guru Bermutu Indonesia Maju, Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas ” tahun 2025, yaitu ” Guru Hebat, Indonesia Kuat ” insya’ Alloh akan terwujud di Kabupaten Tulungagung,” pungkas bupati Tulungagung

Acara dilanjutkan dengan meninjau pameran dan bazar yang diikuti 19 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung yang sekaligus meresmikan Masjid.

(Shr).