Bangjo.co.id.CO.ID –
JAKARTA.
PT Aneeka Tambang Tbk (
ANTM
Emiten tambang milik negara tersebut menunjukkan prestasi luar biasa di kuarter I-2025. Mereka menghasilkan laba bersih senilai Rp2,32 triliun, naik tajam 1.003% jika dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya yang berada di angka Rp210,59 miliar.
EBITDA pun meningkat secara signifikan sebesar 518% hingga mencapaiRp3,26 triliun, sesuai dengan pertambahan pendapatan bersih yang berada di angka Rp26,15 triliun, atau bertambah 203% dibandingkan dengan Rp8,62 triliun pada kuartal I-2024.
Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter menyebut bahwa performa yang baik ini berkat peningkatan efisiensi, biaya yang bersaing, dan strategi pemasaran yang agresif.
“Kami menjamin kelancaran produksi sambil memperkokoh pangsa pasar lokal,” katanya dalam pernyataan resmi pada hari Jumat (2/5).
Emas Masih Jadi Primadona
Bagian emas masih memberikan kontribusi terbesar dengan pendapatan sebesar Rp21,61 triliun yang mencakup 83% dari keseluruhan pendapatan. Jumlah penjualan emas meningkat 93% hingga mencapai 13.739 kilogram, sementara itu produksi emas juga mengalami kenaikan sebanyak 39% menjadi 230 kilogram.
Kenaikannya didukung oleh situasi dunia di mana emas dipandang sebagai investasi pengamanan nilai, dan juga dirilisnya aplikasi ANTAM Logam Mulia pada Maret 2025 yang meringankan proses perdagangan emas secara daring.
Aplikasi ini menyediakan layanan BRANKAS yang dapat diakses melalui ponsel dengan tambahan fitur perlindungan keamanan dan polis asuransi.
Kinerja Nikel Mencetak Rekor
Kontribusi bagian produk nikel (nikel ferrosi dan biji nikel) tercatat senilai Rp3,77 triliun atau menyumbang 14% dari keseluruhan pendapatan, meningkatkan angka tahun lalu dengan rasio 581%. Peningkatan produksi biji nikel juga signifikan sebesar 221%, merambah ke level 4,63 juta wmt, sementara itu volume penjualannya tumbuh hingga 281% sampai pada titik 3,83 juta wmt — yang merupakan catatan tertinggi dalam riwayat perusahaan ANTAM.
Produksi feronikel mencapai 4.498 ton nikel (TNi), sementara volume penjualannya adalah 4.839 TNi, yang turut mendorong performa segmen tersebut.
Bauksit serta Alumina Juga Mengalami Kenaikan
Pendapatan dari segmen bijih aluminium (bauxite) dan aluminium oksida (alumina) tercatat sebesar Rp708,75 miliar, meningkat 102% secara tahunan. Produksi bauxite mengalami kenaikan signifikan sebanyak 328%, dengan total produksi mencapai 653.781 wmt, sementara itu penjualan mencapai angka 544.750 wmt. Untuk produksi alumina sendiri bertambah 78% hingga ke level 44.051 ton, serta volumenya dalam hal penjualan juga menunjukkan pertambahan sekitar 4%.
Perkuat Hilirisasi
Antam terus mendukung proses pengolahan dan pemurnian mineral di tingkat lokal. Dalam bidang emas, perseroan sudah mengadakan kesepakatan tanah bersama JIIPE Gresik guna pembangunan sebuah pabrik untuk membuat logam mulia.
Di nikel, program pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik tetap mengikuti timeline yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk bauksit, Antam sedang menyiapkan kelayakan operasi proyek SGAR Mempawah bersama dengan Inalum.
“Melalui proses hilirisasi, Antam bertekad untuk menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan serta meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian dalam negeri,” ujar Nico.