Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

JOMBANG,bangjo.co.id– Candi Rimbi atau Candi Ngrimbi adalah bangunan peninggalan dari masa Klasik yang berada di Dusun Pulosari, Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.

 

Candi bercorak Hinduistik ini juga disebut Cungkup Pulo. Nama Rimbi dikaitkan dengan nama tokoh pewayangan bernama Arimbi, isteri Werkudara (Bima).

 

Reruntuhan bangunan candi pertama kali dilaporkan pada akhir abad ke-19 oleh Alfred Wallace dalam perjalanannya ke Wonosalam untuk mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Candi Rimbi mulai diteliti oleh J. Knebel tahun 1907. Pemugaran baru dilakukan pada awal tahun 1990.

 

Candi ini, bersama dengan lima objek arkeologi lainnya termasuk Petirtaan Sumberbeji, telah dinyatakan sebagai objek cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020.

 

Menempati areal seluas 896.56 meter persegi, bangunan yang masih ada sekarang memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter, dan tinggi 12 meter.

 

Berbeda dari kebanyakan bangunan peninggalan era klasik di sekitarnya, badan Candi Rimbi disusun dari batuan andesit sedangkan untuk pondasinya dibangun dari bata.

 

Kondisi Candi Rimbi ini sepintas mirip dengan Candi Sumur yang berada di Sidoarjo. Atap dan separuh badan candi telah runtuh sehingga sulit dibayangkan seperti apa sebenarnya bentuk badan dan atap candi.

 

Berdasarkan seni arsitektur bangunan, Candi Rimbi berlatar belakang agama Hindu. Hal ini, ditandai penemuan arca Dewi Parwati (isteri Dewa Siwa) yang sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta. Arca Parwati ditemukan di reruntuhan ruang utama candi.

 

Arca Parwati yang ditemukan di Candi Rimbi ini diperkirakan merupakan perwujudan dari Tribhuwana Tunggadewi, ratu Majapahit yang memerintah pada 1328-1350 M.

 

Arca-arca Hindu cukup banyak ditemukan di halaman candi. Sayangnya, arca-arca itu sudah tidak berada dalam kondisi utuh, bahkan beberapa di antaranya hanya menyisakan potongan anggota badannya saja.

 

Meski tak banyak dikunjungi wisatawan, Candi Rimbi memiliki keunikan yang menarik, yaitu relief Candi Rimbi yang semua berjumlah 51 panil. Ada dua macam bingkai panil yang dipahat berselingan, yaitu bingkai yang menonjol dan yang rata dengan permukaan dinding candi. Hiasan bunga padma, berbagai ragam geometris, dan ragam hias simbar diberikan pada perbingkaian candi.

NR